Find Us On Social Media :

Sering Dikonsumsi, WHO Malah Ungkap Ibuprofen Bisa Perparah Gejala Virus Corona, Kenapa?

Ilustrasi seorang wanita sedang meminum ibuprofen

GridFame.id - Ibuprofen merupakan salah satu jenis obat yang dikenal ampuh untuk menurunkan demam.

Ibuprofen merupakan obat yang disebut aman lebih dari 30 tahun.

Terkait dengan persebaran virus corona, obat ini menjadi salah satu pilihan.

Baca Juga: Jadi Orang Pertama di Dunia yang Jalani Uji Coba Vaksin Virus Corona, Ibu 2 Anak Ini Ungkap Rasanya Setelah Disuntikkan Cairan ke Tubuhnya

Demam tinggi memang disebut sebagai salah satu gejala awal virus corona.

Tapi, siapa sangka ibuprofen malah berbahaya memperburuk gejala Covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Mentri Kesehatan Perancis, Oliver Veran.

Dilansir dari Sciencealert.com pada Selasa (17/3/2020), Oliver Veran melalui penelitian The Lancet, tidak menyarankan ibuprofen untuk membunuh infeksi Covid-19.

Jurnal medis The Lancet mengungkap bahwa meminum ibuprofen dapat memfasilitasi infeksi virus corona semakin ganas.

Oliver Veran mengungkap bahwa penggunaan ibuprofen bisa memperburuk kondisi pasien Covid-19.

Baca Juga: Ilmuan IPB Prediksi Puncak Persebaran Wabah Virus Corona, Awal April Disebut Bisa Capai 8 ribu Orang!

Ibuprofen merupakan obat jenis anti inflamasi yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit.

Oliver mengungkap bahwa obat anti inflamasi bisa menghasilkan enzim yang memperburuk virus corona.

Tak hanya ibuprofen, obat lain seperti aspirin dan flurbiprofen juga masuk ke dalam jenis anti inflamasi.

Selain Oliver, juru bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO), Christian Lindmeier juga membenarkan.

Christian memberikan imbauan agar menggunakan paracetamol daripada ibuprofen untuk mengurangi demam pasien virus corona.

"Kita rekomendasikan menggunakan paracetamol dan jangan ibuprofen sebagai obat penyembuhan mandiri," tutur Oliver dilansir dari Sciencealert.com.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona Terus Bertambah, Ironisnya Pelayanan RS Rujukan Jadi Sorotan

Walaupun disarankan, paracetamol tak boleh diminum berlebihan karena bisa merusak hati.

Diimbau untuk tidak meminum ibuprofen, bukan berarti obat ini tak boleh dikonsumsi.

Lindemeir menegaskan bahwa ibuprofen masih bisa dikonsumsi pasien berdasarkan resep dokter.