GridFame.id - Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas medis memang sangat dibutuhkan.
Pasalnya, petugas medis merupakan orang pertama yang selalu siaga merawat pasien virus corona.
Untuk melindungi diri terinfeksi virus, petugas medis harus menggunakan APD khusus.
APD khusus tersebut berupa masker, pakaian pelindung, dan palindung muka.
Walaupun demikian, ada beberapa rumah sakit yang tak lagi memiliki stok APD.
Tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lakipadada, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, saat ini kekurangan APD untuk menangani virus corona.
Direktur RSUD Lakipadada Tana Toraja, dr Safari D Mangopo mengakatakan pihaknya susah mendapatkan APD.
"Kami memang kekurang APD seperti pakaian pelindung, masker, disinfektan, dan lainnya," tutur Safari dilansir dari Kompas.com.
Lantaran stok makin menipis dan langka, pihak rumah sakit terpaksa membuat APD sendiri.
"Beberapa di antaranya yang digunakan saat ini hanya dibuat sendiri oleh tim medis," ungkap Safari.
Safari mengungkap berbagai APD yang mereka buat sudah sesuai dengan standar kesehatan.
APD tersebut diantaranya masker dari kain yang dilengkapi tali, mantel hujan dari plastik, sepatu boots, serta pelindung wajah yang terbuat dari karet tebal.
"Masker yang kami buat ada pori-pori kecil yang tentunya aman bagi tenaga medis," ungkap Safari.
Selain itu, Safari juga memastikan bahwa jas hujan dan alat pelindung wajah yang dibuat oleh mereka merupakan alat yang aman digunakan tim medis.
Selain kehabisan APD, Safari mengungkap bahwa RSUD Lakipadada juga kekurangan cairan disinfektan.
Oleh karena itu pihaknya terpaksa membuat sendiri.
"Cairan disinfektan juga sudah mau abis dan sangat susah untuk mendapatkannya. Jalan satu-satunya adalah dibuat sendiri oleh pihak kami di RSUD Lakipadada," ungkap Safari.
RSUD Lakipadada Tana Toraja merupakan rumah sakit rujukan pasien corona di wilayah utara Sulawesi Selatan.
Ternyata tak hanya Tana Toraja, daerah Malang dan Bali juga kesusahan mendapatkan APD.
Bahkan ada beberapa ancaman mogok kerja dari salah satu rumah sakit rujukan di Sulawesi Tenggara.
Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Indonesia, Usman Hamid meminta pemerintah untuk segera mendistribusikan APD.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Kekurangan APD, Tim Medis di RS Toraja Terpaksa Gunakan Jas Hujan dan Sepatu Boots