Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini pun mengucapkan duka mendalam atas kepergian teman sejawatnya itu.
"Saya turut berduka sedalam-dalamnya. Sedih hati ini. Sangat berduka. Merasa hal ini sangat disayangkan. Dan kemudian hanya bisa mendoakan yg terbaik semoga kedepannya semuanya selalu dalam perlindungan Tuhan dan dijauhkan dari penyakit ini. Tapi apakah mungkin?" ungkapnya.
Meski tak ikut terjun langsung di rumah sakit, Reisa berjanji akan terus membantu sebisanya.
Ia akan terus membagikan ilmunya untuk mengedukasi masyarakat.
"Tugas kita saat ini memang berat, masing2 punya peranan sendiri. Meskipun saya nggak disana, tapi saya berjanji untuk tetap semangat, sesulit apapun, saya akan tetap berjuang untuk memberi ilmu dan kesadaran kepada masyarakat. Sesedikit apapun yg saya bisa bantu, pasti akan saya bantu. Ini sudah merupakan panggilan hidup, tugas dan janji saya. Apa pun caranya, sesulit apapun rintangannya, saya tetap semangat untuk kalian teman2 sejawatku," janjinya.
Ibu dua anak ini mengajak masyarakat untuk mendoakan para dokter yang menjadi korban ganasnya virus corona ini.
"Malam ini saya mengajak siapa pun yang membaca ini, untuk berdoa / mengheningkan cipta sejenak, untuk mereka yg telah gugur dan berjuang di lini depan melawan virus mematikan ini. Dan ya, mematikan karena ternyata persentase angka kematian di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia saat ini. Hampir 10%," ujarnya.