Find Us On Social Media :

Belum Ada Obatnya Tapi RS Sudah Penuh, Dokter Anjurkan Cara Sederhana Untuk Sembuhkan Corona di Rumah

Ilustrasi gejala covid-19

GridFame.id - Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang secara klinis terbukti meringankan gejala ataupun mempercepat penyembuhan Covid-19.

Namun, menurut CDC, sebagian besar pasien virus corona hanya mengalami gejala yang ringan saja.

Mereka pun bisa sembuh sendiri di rumah.

Baca Juga: Pasien Positif Corona Dijemput, Diteriaki Begini Oleh Warga Saat Dievakuasi ke Ambulans

Dilansir Business Insider, seorang dokter dari Harvard Medical School, Abraar Karan berkata manajemen diri terhadap gejala virus corona di rumah mirip dengan flu pada umumnya.

Yaitu, penderita harus beristirahat, minum air putih yang cukup, dan mengisolasi diri dari anggota keluarga yang lain.

Saran yang terakhir itu, yaitu isolasi diri, adalah yang sangat penting dilakukan.

Abraar Karan berkata pasien dengan gejala Covid-19 ringan dapat menggunakan obat bebas seperti Tylenol untuk mengatasi demam akibat virus corona.

Sedangkan untuk NSAID, seperti Ibuprofen, Advil, dan Motrin, Abraar Karan menyebut masih ada perdebatan apakah obat-obatan itu malah memperparah gejala Covid-19.

Sementara itu, Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, turut memberikan sarannya soal penanganan virus corona di rumah.

Baca Juga: Harap Sabar! Seorang Pakar Jamin Corona Berakhir 10 Juni 2020, Begini Penjelasannya

Rishi Desai mengatakan orang yang sakit harus tidur sendirian di rumah.

Ia juga harus menggunakan kamar mandi yang terpisah dan sebisa mungkin jangan keluar rumah.

Selanjutnya, menurut Rishi Desai, minum air dengan sedikit gula dan garam (daripada hanya air saja) sebenarnya bisa membantu tubuh menyerap cairan.

Pasien yang merawat diri di rumah juga harus memperhatian gejala mereka, apakah membaik atau semakin parah.

"Jika muncul gejala seperti sesak napas, lemas parah, kekurangan oksigen yang ditandai dengan kebiru-biruan di sekitar bibir, maka segeralah cari perawatan di unit gawat darurat," ucap dokter Michael Gross, kepala petugas medis di Huntington Hospital.

Selain tetap dikarantina dan mendesinfeksi permukaan setiap hari, mereka yang positif virus corona harus memberitahukannya kepada siapa pun yang sempat mereka temui.

Baca Juga: Kini Diminta Terawang Soal Penerapan Lockdown, Mbah Mijan Malah Bikin Netizen Sewot! Ada Apa Nih?

"Orang-orang itu harus sadar bahwa mereka mungkin telah tertular sehingga mereka dapat memonitor sendiri gejalanya. Ini yang disebut pelacakan kontak," ucap Rishi Desai.

6 Ciri-ciri Covid-19 dan Gejala Virus Corona Ringan: Lelah hingga Nafsu Makan Hilang

Seperti yang dilansir Daily Mirror, inilah 6 gejala ringan virus corona yang juga harus mendapatkan perhatian.

1. Kehilangan indra perasa dan penciuman

Selama beberapa minggu terakhir, Asosiasi Inggris Otorhinolaryngology memperingatkan, kehilangan indra penciuman dan indra perasa mungkin berarti Anda menderita Covid-19.

Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merekomendasikan siapa saja yang memiliki gejala seperti itu untuk segera mengisolasi diri.

Telah dikemukakan, fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh sel-sel pembunuh virus corona yang hinggap di hidung dan tenggorokan.

"Bukti dari negara lain, titik masuk virus corona seringkali pada daerah mata, hidung dan tenggorokan," kata Asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Kami juga telah mengidentifikasi gejala baru (kehilangan indera penciuman dan rasa) yang mungkin berarti, orang itu harus mengisolasi diri untuk mengurangi penyebaran virus."

Baca Juga: Nyatanya Diam di Rumah Pun Masih Bisa Tertular Corona, Waspada dengan 3 Hal Ini!

Seoang pria bernama Ryan Van Waterschoot dirawat di rumah sakit dengan mengandalkan masker oksigen setelah ia didiagnosis positif Covid-19.

Sehari setelah ia kehilangan indera penciuman dan baunya, ia tidak bisa bergerak.

2. Kelehahan Fisik

Gejala umum lainnya dari Covid-19, seperti virus atau flu pada umumnya, yaitu merasa lemas dan kelelahan.

Memang beristirahat adalah hal yang dianjurkan ketika seseorang sakit.

Namun, saat seseorang lelah tapi tidak bisa tidur karena batuk dan sulit bernapas, kondisi itu dapat membuatnya menjadi lebih sulit.

Jaimuay Sae-ung (73) adalah warga negara Thailand pertama yang terjangkit virus corona pada Desember tahun lalu.

Meskipun memiliki masalah kesehatan lain, termasuk masalah jantung, Jaimuay berhasil sembuh setelah dokter mengisolasinya di sebuah rumah sakit di Thailand untuk perawatan.

"Saya baru tahu saya terkena virus corona setelah saya datang ke rumah sakit," kata ibu tujuh anak itu kepada Sky News.

"Aku merasa sedih, sedikit terkejut, lemas dan lelah dan aku nafsu bisa makan."

Baca Juga: Bikin Dunia Kalang Kabut, Mbah Mijan Yakin Corona Bukan Sekadar Virus Tapi 'Mainan' Sosok Petinggi Negara Ini

3. Kelelahan mental

Meskipun kelelahan mental belum secara resmi dicatat sebagai gejala, penderita Covid-19 melaporkan mengalami kelelahan mental.

Thea Jourdan mengatakan kepada The Daily Mail, dia pertama kali berpikir dia mungkin terinfeksi ketika merasakan rasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala.

Ibu tiga anak itu kemudian mulai mengalami kabut otak.

"Awalnya saya merasa lelah yang memaksa saya untuk pergi ke tempat tidur. Saya tidak memiliki batuk yang parah dan saya juga tidak demam," kata wanita Hampshire itu kepada media.

"Tapi aku punya sensasi aneh di dalam paru-paruku, hampir seperti menghirup bedak."

4. Kehilangan nafsu makan

Pada tingkat yang berbeda-beda, mereka yang terkena virus corona mengeluh kehilangan nafsu makan.

Sebagian pasien mungkin hanya sedikit kehilangan nafsu makannya.

Baca Juga: Jangan Ketipu! Kalung Antivirus Dipakai Banyak Artis, Ternyata Ini Kandungan Sebenarnya! Bikin Gak Mau Beli!

Namun, orang lain, seperti blogger balap Stephen Power misalnya, ia tidak punya keinginan makan sama sekali.

Stephen Power curiga dia terkena penyakit itu saat di Cheltenham Festival.

Pria asal London Barat Laut itu berkata: "Saya sudah berada di tempat tidur dengan demam yang parah, sakit kepala, batuk ringan & sakit punggung selama hampir empat hari sekarang, saya benar-benar kelelahan dan tidak memiliki keinginan untuk bergerak atau makan."

5. Sakit perut

Seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut tidak dianggap sebagai tanda ada sesuatu yang berbahaya.

Namun, sebuah studi yang baru diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology mengaitkan masalah perut dengan Covid-19.

Mereka menemukan, 48,5 persen dari 204 orang yang telah terinfeksi oleh virus corona di pProvinsi Hubei China memiliki masalah pencernaan seperti diare.

Baca Juga: Waspada Beli Hand Sanitizer! Staf Percetakan Ini Bongkar Banyak Oknum Penjual Contek Komposisi Merk Lain Untuk Stiker!

Penderita bernama Isla Haslam mengatakan kepada The Sun Online, ia bangun pada hari kedua sakitnya dengan perut yang sakit.

Wanita berusia 29 tahun itu menganggapnya sebagai ketidaknyamanan pencernaan biasa sebelum mengalami sakit tenggorokan keesokan harinya.

6. Sakit mata

Gejala virus corona lainnya itu sakit pada mata atau mata mengalami sensasi terbakar.

Sakit pada mata itu berbeda dengan rasa gatal dan iritasi yang dihadapi seseorang saat ia menderita hayfever atau alergi lainnya.

Jenis gatal dan iritasi ini juga dapat terjadi ketika seseorang berada di antara kabut, asap, debu, jamur, dan bahkan binatang.

Satu-satunya perbedaan antara kasus-kasus itu dan kasus-kasus yang dijelaskan oleh pasien Covid-19 adalah bahwa virus corona memicu gejala sakit pada mata (sensasi terbakar) dan bukan faktor eksternal seperti hewan peliharaan.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Begini Cara Mengobati Gejala Ringan Virus Corona di Rumah Menurut Para Dokter