GridFame.id - Tenaga medis menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.
Namun, mereka pun dibayang-bayangi dengan kelengkapan alat pelindung diri (APD) yang minim.
Bahkan APD pun dinilai oleh sejumlah tenaga medis tidak layak pakai.
Tak jarang hal tersebut membuat masyarakat khawatir.
Namun, baru-baru ini ancaman terhadap tenaga medis jika bicara soal kelengkapan alat APD kepada publik.
Mereka pun kini terancam dipecat dari pekerjaan mereka.
Terancam kehilangan pekerjaan
Melansir Bloomberg, ini karena Lin diketahui memberi wawancara pada surat kabar dan bicara tentang APD (Alat Pelindung Diri) yang tidak layak.
Di Chicago seorang perawat dirumahkan setelah katahuan curhat terkait masker yang tidak layak kepada koleganya lewat email.
Sementara itu di New York, NYU Langone Health memperingatkan pada karyawannya terkait pemecatan bila tenaga kesehatan ini bicara di media tanpa izin.
"Rumah sakit mengancam para perawat dan semua pekerja kesehatan lainnya demi mempertahankan citra," kata juru bicara Washington State Nurses Association, Ruth Schubert.
"Ini keterlaluan," ujarnya.
Sejatinya rumah sakit secara turun temurun berpedoman untuk merahasiakan privasi pasien.
Sehingga sedikit banyak mendesak para staf agar tidak bicara terkait hal itu kecuali kepada wartawan melalui perizinan ketat.
Tapi Schubert menilai pandemi ini mengubah cara tradisional rumah sakit.
"(Tenaga kesehatan) harus mampu memberitahu publik apa yang sebenarnya terjadi di dalam fasilitas perawatan pasien Covid-19," katanya.
Salah satu tujuannya, untuk mempersiapkan dokter dan perawat lain yang akan menghadapi kondisi krisis ini.
Sekaligus mendorong adanya sumbangan atau bantuan perlengkapan kesehatan sampai APD.
Jauh sebelum ini, China telah memberlakukan hal yang sama.
Seorang dokter mengungkapkan tentang wabah ini di sebuah ruang obrolan online pada akhir Desember lalu.
Saat itu penyakitnya belum memiliki nama Covid-19 atau nCov-2019.
Dokter ini ingin meningkatkan kewaspadaan masyarakat, namun dia ditegur polisi dan terpaksa mengakui bahwa penyakit yang dia maksud adalah hoaks.
Dokter malang ini lantas tertular pasien Covid-19 dan sudah meninggal dunia.
"Hal baik dan pantas bagi pekerja kesehatan untuk mengungkapkan ketakutan dan kekhawatiran mereka sendiri."
"Terutama ketika menyatakan hal itu, bisa memberi mereka perlindungan yang lebih baik,” kata direktur fakultas di pusat bioetika Harvard Law School, Glenn Cohen.
Kemungkinan alasan rumah sakit ingin melindungi citra dengan ancaman seperti ini adalah karena mereka takut dengan kemarahan publik.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Jokowi Ungkap Alasan Tak Berlakukan Lockdown: 'Lockdown Itu Apa Sih?'
Sebab bila publik tahu kondisi tidak layak yang dialami tenaga kesehatan di sana, pasti masyarakat akan geram.
Di tengah pendemi Covid-19 ini, banyak dokter, perawat, dan pekerja kesehatan lainnya yang turun ke media untuk menceritakan kondisi mereka.
Bahkan sejumlah postingan di Twitter bertagar #GetMePPE viral di media sosial.
Undang-undang privasi melarang mengungkap informasi pasien tertentu, tetapi tidak melarang membahas kondisi kerja umum.
Karyawan NYU Langone Health menerima pesan pada Jumat lalu dari Kathy Lewis, wakil presiden eksekutif komunikasi terkait pemutusan kerja dan tindakan disipliner bagi karyawan yang bicara ke media.
Juru bicara NYU Langone Health, Jim Mandler mengaku kebijakan ini guna melindungi kerahasiaan pasien dan staf.
"Karena informasi terus berkembang, demi kepentingan terbaik staf dan lembaga kami, hanya mereka yang memiliki informasi terbaru yang diizinkan untuk mengatasi masalah ini dengan media."
Sementara itu Sistem Kesehatan Montefiore New York mewajibkan izin bagi staf yang akan diwawancara.
Bahkan semua hasil wawancara media harus diperiksa dulu oleh departemen di rumah sakit.
Salah satu korban pemecatan terkait APD di Chicago, Lauri Mazurkiewicz tengah mengajukan gugatan pemutusan kerja yang tidak benar.
"Banyak rumah sakit berbohong kepada pekerja mereka dan mengatakan bahwa masker sederhana sudah cukup dan perawat sakit dan mereka sekarat," katanya.