Belum ada kepastian jarak aman
Lydia mengatakan, hingga kini ia sendiri tidak dapat dengan pasti menjawab berapa jarak aman yang dibutuhkan untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini.
"Jika memungkinkan, di ruang yang terbatas, maka menjaga jarak yang lebih besar akan lebih baik," tulis Lydia.
Sementara, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease Dr Anthony Fauci mendesak kehati-hatian dengan penelitian MIT ini selama pertemuan di Gedung Putih, Selasa (31/3/2020).
Menurutnya, keterangan yang disampaikan oleh Lydia dapat ditafsirkan secara salah.
Sebab, kondisi tersebut hanya berlaku pada orang dengan bersin yang sangat kuat.
Sebelumnya, penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengungkap bahwa RNA virus corona masih tetap ada setelah 17 hari kapal Diamond Cruise berada di Jepang.
Saat itu, peneliti mengatakan, RNA SARS-CoV-2 diidentifikasi di berbagai jenis permukaan pada kabin penumpang, baik yang terinfeksi dengan gejala maupun yang tidak.
Hingga kini, berbagai penelitian masih terus dijalankan dan diperbarui terkait dengan virus corona baru ini.
Sebab, masih banyak hal yang belum diketahui secara pasti tentang virus corona ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 1,19 Juta Terinfeksi, Peneliti Sebut Virus Corona Dapat Menyebar hingga Jarak 8 Meter