GridFame.id - Nama Ningsih Tinampi awalnya dikenal membuka praktik pengobatan alternatif yang sempat viral.
Apalagi saat ia mengaku bisa memanggil nabi dan juga Rasulullah yang langsung membuatnya diserang banyak orang.
Namun sepertinya kini tempat praktik pengobatannya harus tutup berkenaan dengan kebijakan social distancing yang diberlakukan sejak terjadinya wabah virus corona.
Kini, Ningsih Tinampi kembali ke permukaan karena menjual obat virus corona.
Harga yang ditawarkan pengobat alternatif asal Pandaan, Pasuruan, ini murah meriah.
"Obat ini untuk penyembuhan Corona. Di kedokteran banyak yang kenal obat ini. Dengan izin Allah, insyaallah sembuh," kata Ningsih dalam akun YouTube-nya yang dilihat detikcom, Selasa (14/4/2020). Harganya Rp 35 ribu satu botol. Murah meriah," imbuhnya.
Ningsih mengaku uang hasil penjualan akan digunakan untuk memperbanyak obat cair dalam kemasan botol tersebut, sehingga semakin banyak orang bisa mendapatkan obat itu.
"Uang itu akan saya pakai beli obat ini lagi, sehingga bisa banyak untuk masyarakat lainnya," kata Ningsih.
Penemuan obat virus corona ini kemudian dikaitkan dengan ramalan paranormal Wirang Birawa yang mengatakan bahwa penemu vaksin corona adalah seseorang yang berasal dari Timur.
Wirang Birawa sendiri mendapat banyak pesan yang ditujukan pada dirinya akan hal tersebut.
Namun lewat Instagram miliknya, ia membantah keras hal tersebut.
'Salah siapa? hmmmmm tapi masyarakat bisa nilai kok FIRASAT ku untuk siapa, bukan mslh khasiat nya ....tp please jgn di sanding-sandingkan statemen ku ....dari kemarin seluruh temen ku chat wa, ada yg nelfon sampai tetangga rumah ku ikut nanya' tulisnya.
Wirang Birawa menambahkan lagi beberapa penjelasan darinya, terutama soal khasiat.
Ia tetap yakin bahwa wabah ini akan segera berakhir, namun bukan Ningsih Tinampi yang ia maksud.
'Kalau khasiat nya bukan ranah ku untuk menilai nya aku cuma meluruskan...bukan ini bukan...yg aku maksud buka ini , bukannnn .....tapi yakin ini sebentar lagi selesai tapi bukan itu ya bukan ituuuuu' tulisnya lagi.
Bahkan Wirang Birawa menambahkan kata 'BUKAN' besar-besar.