GridFame.id - Tanpa dipasang nisan, begini kondisi makam para jenazah wabah corona di TPU Tegal Alur Jakarta.
Makam para jenazah pun hanya dipasangi tanda pengenal yang terbuat dari kardus berlapis plastik.
Fungsi dari kardus tersebut digunakan sebagai tanda pengenal untuk mengganti nisan.
Dilansir dari kompas.com, para keluarga dan kerabat korban meninggal sengaja memasang papan nama di pusara menggunakan kardus yang dibungkus plastik itu agar mudah mencari saat melakukan ziarah.
Hal ini menyusul protap penanganan Covid-19, jenazah dimakamkan tanpa nisan.
Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 2 TPU untuk memakamkan pasien terkait corona, yaitu di TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur.
Pasien positif virus corona di Indonesia jumlahnya masih terus bertambah.
Per Rabu (22/4/2020), jumlah pasien positif bertambah 283 orang, sehingga total kini ada 7.418 terjangkit corona.
Sementara itu, jumlah pasien virus corona yang sembuh juga bertambah 71 menjadi 913 orang.
Jumlah pasien positif yang meninggal pun bertambah 19 orang, menjadi 635 pasien.
Setidaknya warga Indonesia patut bersyukur karena di negara ini para korban wabah corona hanya dikubur di taman.
Dikubur di Taman
Pemerintah New York menyatakan, mereka akan memakamkan jenazah korban Covid-19 di taman untuk sementara karena kamar mayat hampir penuh.
Ketua dewan kota menyatakan, saat ini petugas di ruang mayat berhadapan dengan "momen setara dengan tragedi 9/11" setelah virus corona menyebar.
"Parit akan digali untuk 10 peti mati secara berjejer," ujar Mark Levine dalam kicauannya di Twitter, seperti dikutip Sky News Senin (6/4/2020).
Levine menerangkan, proses pemakaman jenazah korban Covid-19 di taman itu akan dilakukan sesuai prosedur dan bersifat sementara.
"Tapi, saya yakin ini momen yang sangat sulit bagi warga New York untuk memahaminya," lanjut
Levine dalam pernyataannya itu. Kamar mayat rumah sakit, yang biasanya menampung 15 jasad, telah penuh.
Baca Juga: Belum Temukan Titik Terang, WHO: 'Krisis Corona Belum Berakhir Dalam Waktu Dekat'
Jadi, 80 lemari pendingin dilaporkan mulai dikerahkan.
Tetapi lemari pendingin juga mulai mendekati kapasitasnya.
Sementara rumah duka kewalahan dengan dinas pemakaman kota tak bisa dengan cepat menguburkan korban.
Levine mengatakan, petugas rumah duka sampai kewalahan tidak hanya karena jumlah kematian di rumah sakit mengalami peningkatan.
"Pada momen sebelum krisis, rata-rata kami menerima kabar adanya 20-25 kematian di rumah seluruh New York City," papar Levine.
Kini, sejak virus corona menyebar, Levine menuturkan bahwa pemerintah kota mendapatkan laporan 200-215 korban meninggal.
Dia mengaku pihaknya berusaha menghindari situasi seperti di Italia, yakni tatkala militer terpaksa dikerahkan untuk mengumpulkan jenazah.
Meski memaparkan bahwa rencana itu bersifat darurat, Levine berujar dirinya terpaksa menerapkannya secepat mungkin, dan menyebut wilayahnya mulai memasuki pekan terburuk.
Lokasi pemakaman bagi korban Covid-19 belum diputuskan, dengan Wali Kota Bill de Blasio juga enggan untuk mengungkapkannya.
"Saya tidak ingin menjabarkannya, karena saya merasa tidak pantas juga jika harus mempublikasikannya," tegas De Blasio.
Baca Juga: Dianggap Sepelekan Covid-19 Hingga Dituntut Mundur, Jokowi Buka 'Kartu' Menkes Terawan, Ada Apa?
Saat ini, AS adalah dengan kasus infeksi tertinggi dunia, di mana mereka melaporkan 367.385 penderita, dengan 10.876 di antaranya meninggal.