Find Us On Social Media :

Betulan Dihukum di Rumah Angker, Pemudik Bandel Ini Ungkap Soal Penampakan: 'Terus Loncat-loncat...'

GridFame.idPemudik yang 'bandel' hingga diisolasi di Rumah Angker di Sragen, Heri Susanto mengungkap kesaksiannya.

Hal itu diungkapkan Heri Susanto saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Rabu (22/4/2020).

Heri Susanto akhirnya ditempatkan ke rumah angker tersebut setelah sempat keluar membeli mainan anaknya.

Baca Juga: 143 Sekolah di Jakarta Mau Dijadikan Tempat Rawat Pasien Covid-19 Tuai Pro dan Kontra, Begini Penjelasan Dinas Pendidikan

Padahal, dia seharusnya menjalani isolasi mandiri selama 14 hari setelah mudik dari Lampung.

"Ya kronologi waktu itu saya pulang kampung dari Lampung kan terus anak saya nangis minta dibeliin mainan tenda-tendaan itu."

"Terus saya antar ke Sragen (kota) beli ke toko mainan, sampai situ kan ada Satgas Covid-19 itu datang ke rumah saya," ujar Heri.

Heri menjelaskan dirinya sempat dicari oleh petugas Satgas Covid-19 setempat di rumahnya.

Namun karena dirinya tak ada di rumah, Satgas lantas ke menyusul Heri untuk menjemputnya pulang.

Sementara itu, kejadian tersebut terjadi pada hari keempat isolasi mandiri.

Selain itu, Heri menjelaskan bahwa setiap RT memiliki petugas Satgas untuk mengawasi para ODP.

Baca Juga: Ini Dia 10 Jus yang Jadi Obat Herbal Cegah Corona Untuk Buka Puasa

"Ditanyai 'Kok enggak ada Mas Herinya' langsung dicari ke Sragen, di situ kan saya sudah pulang ketemu di Jalan Raya Nguwer Sragen, saya ditarik, saya dibawa pulang. Hari Minggu berarti sudah empat hari."

"Ya ada satu RT kan dikoordinasi, ini kan nanti dipantau satu-satu, ODP, pulangnya kan enggak sama, ada yang mantau," jelasnya.

Kemudian, Heri mengungkapkan nekat ke luar rumah karena tidak tahan melihat anaknya terus menangis minta diantar membeli mainan.

"Ya karena anak saya nangis terus jadi kasihan," sambungnya.

Saat disinggung soal rumah angker tersebut, Heri mengatakan dirinya baik-baik saja.

"Ya cerita orang-orang kan tempatnya angker, itu kan sudah enggak dipakai sekitar 10 tahunan."

Baca Juga: Dikabarkan Kritis di Tengah Pandemi Corona Sampai Didatangi Dokter China, Begini Kondisi Kim Jong Un

"Tapi Alhamdulillah selama di sini ya baik-baik saja," ujar Heri.

"Enggak lihat ada penampakan gitu ya Pak?" tanya presenter.

"Ya InsyaAllah enggak. Tiga orang, iya semua pemudik," jawab Heri kemudian.

Heri mengatakan, selama di sana bersama dengan tiga pemudik lainnya, setiap pagi diperintahkan untuk berjemur dan melakukan olahraga ringan.

Meski demikian, rumah angker tersebut kini hanya dihuni oleh Heri, lantaran 2 pemudik lainnya menyerah.

Soal ketersediaan makanan, Heri mengaku tak pernah kekurangan.

"Ya kalau pagi itu jadwalnya harus berjemur, terus loncat-loncat jogging itu, paling itu pokoknya rutin, waktunya salat, salat."

"Alhamdulilah aman, lancar (kebutuhan logistik)," ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Corona di Selandia Turun Hingga Satu Digit Setelah Terapkan Lockdown, Tantowi Yahya Beri Kesaksian

Lalu, Heri memberi pesan agar semua pemudik di Sragen khususnya untuk disiplin menerapkan isolasi mandiri.

Pasalnya, ketidaksiplinan bisa merugikan keluarga hingga warga lainnya.

"Kepala seluruh pemudik yang pulang kampung ke Desa Sepat saya mohon ikuti Peraturan Pemerintah."

"Karena apa kalau kita sekali melanggar, risikonya bisa ke keluarga kita, warga sekitar kita dan umumnya Warga Desa Sepat," ucapnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pemudik yang Huni Rumah Angker di Sragen Ungkap Kesaksian, Presenter: Enggak Lihat Ada Penampakan?