GridFame.id - Kondisi pandemi virus corona di Indonesia banyak berdampak bagi berbagai sektor.
Terumata di sektor ekonomi yang tampak semakin melemah.
Selain itu, perekonomian dan pendapatan masyarakat pun menurun bahkan banyak yang di PHK sehingga tak lagi memiliki pemasukan.
Kesusahan yang dirasakan masyarakat ini membuat banyaknya uluran bantuan yang diberikan.
Baik dari pemerintah maupun dari sesama masyarakat.
Bantuan ini pun berbagai macam rupanya, mulai dari bantuan sembako hingga alat kesehatan dan masker serta hand sanitizer.
Bantuan ini juga diberikan oleh pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Namun, bantuan yang diberikan ini justru menuai kontroveris.
Terutama bantuan berupa hand sanitizer yang dibagikan untuk warga Klaten.
Sang bupati pun langsung menjadi sorotan karena bantuan tersebut.
Bupati Klaten, Sri Mulyani menjadi sorotan karena pada hand sanitzer tersebut ditempeli stiker dengan foto dirinya.
Hal ini pun langsung menjadi trending di media sosial, terutama Twitter.
Berawal dari unggahan di akun Twitter @LaodeMSyarif, yang membagikan foto hand sanitizer dengan stiker wajah bupati dan bertuliskan "Bantuan Bupati Klaten Ibu Hj. Sri Mulyani".
Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya Setelah Cerai dari Vicky Prasetyo, Angel Lelga Kini Dirundung Duka
Namun, pada foto berikutnya menampilkan hand sanitizer yang stikernya sudah dilepas.
Ternyata hand sanitizer itu merupakan bantuan dari Kementerian Sosial karena terdapat tulisan "#KEMENSOS Hadir".
"
Unggahan ini pun langsung menjadi viral dan telah dibagikan lebih dari 2.000 pengguna Twitter.
Menanggapi hebohnya bantuan hand sanitizer tersebut, melalui Twitternya @yanisunarno, Sri Mulyani pun memberikan klarifikasinya.
Ia mengucapkan permohonan maaf karena terjadinya kesalahan teknis.
"Kpd seluruh netizen, Saya sampaikan terimakasih atas saran, kritik dan masukannya Berkaitan dgn bantuan handsanitizer kpd masyarakat, Saya sampaikan permohonan maaf atas kesalahan yg terjadi di teknis lapangan," ucap Sri Mulyani.
Ia mengaku tak ada maksud untuk mengambil keuntungan pribadi atas bantuan tersebut.
"Tidak ada maksud menumpangi atau mengambil keuntungan pribadi, karena selain mendapat bantuan dr kemensos, saya jg membuat bantuan handsanitizer sendiri yg memang ada stiker dr saya," jelasnya.
Bupati yang cukup kontroversial ini pun mengaku bahwa ia juga memberikan bantuan pribadi menggunakan dana pribadinya sendiri, bukan dari Kemensos.
"Sedangkan untuk bantuan sembako yg saya serahkan di kantor DPC adalah dana pribadi saya selaku ketua DPC PDI P kab klaten. Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf atas peristiwa yg tdk mengenakan ini. Terimakasih," pungkasnya.
Mengutip dari Kompas.com, Sri Mulyani menjelaskan, kekeliruan tersebut lantaran bantuan dari Kemensos jumlahnya tak sebanding dengan yang disalurkan Pemkab Klaten.
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," terang dia.
Adapun bantuan hand sanitizer dari Kemensos, kata dia, hanya 1.000 botol saja dan milik Pemkab Klaten mencapai puluhan ribu botol.
Akibatnya, jelas Sri Mulyani, oleh petugas di lapangan kemungkinan ikut tertempel dengan stiker wajahnya semua.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menyebutkan, ada beberapa hand sanitizer berstiker gambar wajahnya turut dibagikan kepada internal PDI-P, yakni untuk pengurus anak cabang (PAC) di 26 kecamatan.
"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC," papar dia.