Find Us On Social Media :

Waspada Para Perokok! Pegawai Pabrik Sampoerna Ada yang Meninggal Karena Covid-19 Akibat Tak Jujur Saat Bekerja

Jenazah pasien positif 02 hendak dimasukkan ke liang lahat di TPU Kota Baru, Lampung Selatan, Selasa (31/3/2020). Jenazah pasien sempat ditolak warga di dua lokasi di Bandar Lampung.

GridFame.id - Kabar duka datang dari Surabaya, Jawa Timur.

Dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang bermukim di Surabaya meninggal dunia.

Kabar kematian dua pasien ini mengagetkan hinga satu kompleks Pabrik PT HM Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya ditutup.

Baca Juga: Nekat Mudik dari Jakarta, Semua Penumpang Travel ke Cilacap Positif Covid-19

Perusahaan ini juga meliburkan 500 karyawannya untuk memutus rantai Covid-19.

Hal ini disebabkan karena pabrik rokok tersebut berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.

Pabrik rokok tersebut melakukan tes Covid-19 kepada karyawan-karyawannya secara berkala.

Saat ini, 323 karyawan di pabrik PT HM Sampoerna sudah tercatat mengikuti tes Covid-19.

Dikutip dari Kompas.com, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mengungkap ada 100 karyawan yang positif Covid-19.

Saat ini para karyawan diisolasi di hotel yang disediakan oleh perusahaan.

Selain itu, 9 karyawan lain ditetapkan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Indonesia Berduka, Wali Kota Tanjung Pinang Meninggal Dunia Setelah Positif Corona! Sebelumnya Disebut Membaik Namun Ini yang Terjadi

Saat ini, Tim Tracing sedang menelusuri darimana asal mula persebaran virus corona hingga menimbulkan dua korban jiwa tersebut.

Melihat adanya musibah tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismahariani yang sering dipanggil Risma buka suara kepada Kompas.com.

Risma mengungkap bahwa kasus Covid-19 di pabrik rokok itu bermula dari pasien PDP yang tidak jujur.

Awalnya ada dua karyawan yang tetap bekerja dengan mengesampingkan statusnya yang sudah PDP.

Dua pasien tersbeut kini telah meninggal dunia.

Risma menyayangkan bahwa harusnya dua pasien itu dikarantina.

Wali Kota Surabaya itu juga mengungkap pengawasan dari puskesmas yang merawat dua pasien tersebut kurang sehingga mereka masih bisa bekerja.

Baca Juga: Bukti Tak Main-main, Pasien Sembuh Corona Ini Ceritakan Tak Enaknya di Ruang Isolasi: 'Jangan Sampai Selanjutnya Kalian!'

"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Covd-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ungkap Risma dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Risma juga berharap semoga pasien tersebut tidak menulari banyak pekerja lain di pabrik rokok tersebut.

"Sebetulnya dia saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma