GridFame.id - Banyak kabar baik soal corona pada hari ini.
Arab Saudi mulai membuka atau melonggarkan aturan lockdown secara perlahan.
Buktinya, toko retail dan pusat perbelanjaan di Saudi mulai Rabu (29/4/2020) kemarin telah beroperasi untuk publik dari pukul 9 pagi sampai 5 sore waktu setempat.
Namun, meski begitu, aturan ketat masih berlaku untuk menahan laju penyebaran virus corona.
Para pembeli harus diperiksa suhu tubuhnya di pintu masuk mal.
Jika ada yang suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius, maka dia harus segera dibawa ke pusat medis terdekat.
Dikutip dari Arab News, juru bicara Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi, Abdulrahman Al-Hussein mengatakan, "Perusahaan komersil diwajibkan untuk mengecek suhu tubuh para pelanggan dan pegawai mereka sebelum jadwal kerja mereka, tidak diperkenankan untuk mencoba produk kosmetik dan parfum, serta elevator ditutup dan menerapkan tanda social distancing di lantai."
Selain itu, anak di bawah 15 tahun tidak diperkenankan masuk ke pusat perbelanjaan.
Begitu pun orang lanjut usia dan orang dengan penyakit kronis seperti sakit jantung, paru-paru, ginjal dan imunitas diminta untuk tetap tinggal di rumah.
Meski telah longgar, kafe dan restoran masih ditutup, begitu pun ruang ganti pakaian dan tempat shalat.
Baca Juga: Kabar Baik! Optimis Pandemi Corona Berakhir, Banyak Negara Sudah Longgarkan Lockdown
Teknik uji virus yang variatif kunci dari longgarnya aturan batasan selama Ramadhan
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Saudi telah melacak dan mengobati kasus penyakit virus corona melalui ragam teknik pengujian virus.
Hal itu yang memungkinkan Kerajaan Saudi melonggarkan lockdown atau pembatasan tertentu selama Ramadhan.
Juru bicara kementerian kesehatan, Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, "Kami menandai area geografis atau area penduduk yang memiliki kemungkinan besar penyebaran virus. Mereka ditangani dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan yang kemudian diperlakukan sebagai area terkonsentrasi. Pada akhirnya akan melindungi daerah di sekitar mereka."
Evaluasi area dan wabah virus sedang terus dilakukan.
Al-Aly menambahkan, "Setiap kita merasa perlu meningkatkan tindakan pencegahan pada area tertentu atau pun menguranginya, semua akan bergantung pada hasil evaluasi tersebut."
Dari 1.344 kasus infeksi virus corona yang dicatat pada Jumat (1/5/2020), 17 persen di antaranya adalah warga Arab Saudi dan 83 persennya berasal dari kalangan ekspatriat.
Baca Juga: Perusahaan Asal China Temukan Coronavac Untuk Vaksin Corona, Tapi...
Total kasus infeksi keseluruhan 24.097.
Al-Aly kemudian juga mengumumkan 392 kasus pemulihan dan kematian sejumlah 7 orang.
Kematian baru akibat Covid-19 di Arab Saudi terjadi pada pria Saudi dan enam ekspatriat dari Mekah dan Jeddah yang berusia antara 46 smpai 75 tahun.
Semuanya menderita penyakit kronis.
Al-Aly juga memperingatkan bagi yang rentan tertular virus serta berusia di atas 65 tahun dan memiliki penyakit kronis atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, harus berhati-hati dan tidak disarankan keluar untuk berbelanja.
"Akan lebih baik jika mereka di rumah dan orang lain yang berbelanja untuk mereka," ujar Al-Aly.
Dia juga memperingatkan siapa pun yang berbelanja harus menjauhi daerah yang ramai dan meninggalkan toko yang penuh orang.
Selain itu, orang-orang juga diminta untuk menjaga jarak fisik setidaknya satu setengah meter antara satu sama lain, memakai masker, mencuci tangan dan memastikan diri mereka terdisinfeksi ketika berada di luar.
Membayar barang belanja melalui pembayaran elektronik juga lebih disarankan untuk menghindari pembayaran bentuk tunai. Serta, untuk tidak menyentuh wajah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arab Saudi Buka Lockdown Perlahan, Sukses Uji Virus Corona Kunci Utamanya