Selain sebagai dokter, dr. Tirta lebih dikenal sebagai wirausahawan.
Bergerak dibidang cuci sepatu, toko Shoes and Care miliknya sudah banyak memiliki anak cabang di mana-mana.
Ia juga aktif bergerak dalam pemberdayaan brand lokal milik anak bangsa.
Yang namanya pengusaha, tentu saja bisnis dr. Tirta juga mengalami penurunan akibat pandemi ini.
Namun ia mengaku tetap menggaji karyawannya, membayar pajak, sekaligus berdonasi.
'Banyak yang bilang saya ga kesusahan. Nih faktanya. Biar netizen ga banyak suudzon. Dikira relawan kaya saya digaji? Dapet sponsor? Bisnis saya pun terdampak. Apa saya koar2 nyalahin A B C ?•1. @communionmanagement , di 4 kota omset turun brantakan•2. @shoesandcare closed separo dari 55 cabang , hormat PSBB???? apa gue koar2? Ga. Sebagian alih ada yg jual sepatu. Ada yg jual sayur. Jus. Pembersih sepatu•3. @solevacation di 2 kota batal, 1 d jogja mundur sampai juni/ juli. Untung @plazaambarrukmo support abis ukm dan event lokal. Event solevac satu2 nya yg dapet kepastian di juni juli dan dapet dukungan penuh dari umkm dan pemerintah•4. 8 brand sepatu yg saya pegang, ancur turun 50% lu bisa tanya diantaranya fuse dan sage. Apa kami ngeluh? Kami nekat rilis collabs malah•Tapi sorry. Saya cairkan gaji semua pegawe saya utuh. Tanpa cicil. Dan saya nekat buka rekrutmen malah di 3 tempat•Pajak tahunan saya bayar. Tepat di awal maret•Donasi jalan terus. Membantu sesama•Why? Namanya usaha. Itu mengusahakan. Even apesnya jika suatu saat gue harus jual aset pribadi, itu g masalah demi pegawe gue bisa makan•Saya bersyukur. Mobil saya bekas cash. Baju saya 40% bekas. Dan saya ga punya kartu kredit•Dan jelas. Ini soal menolong. Duniawi cuma sementara. Ga harus jadi kaya raya untuk berbagi. Ketika lu jatuh miskin pun, jangan lupa berbagi. Meski hanya 100 perak pun, itu bernilai sangat besar di akhirat nanti•Semoga caption ini menjadi bahan renungan kalian semua'