Bentrokan ini terjadi sehari setelah media pemerintah Korea Utara melaporkan kemunculan perdana Kim Jong Un di depan publik yang sempat menghilang selama tiga minggu.
Ketidakhadiran Kim Jong Un telah memicu spekulasi global tentang kesehatannya.
Sementara para pejabat AS mengatakan mereka diberi tahu Kim dalam kondisi kritis setelah menjalani prosedur kardiovaskular, seorang penasihat kebijakan luar negeri Korea Selatan kemudian mengatakan Kim "hidup dan sehat."
Korea Utara dan Korea Selatan sebelumnya saling melakukan tembakan di zona demiliterisasi yang dijaga ketat, yaitu pada tahun 2014 ketika Kim Jong Un tidak terlihat di depan umum selama lebih dari sebulan.
Ratusan ribu tentara dari kedua sisi perbatasan menjaga zona demiliterisasi yang membagi dua semenanjung.
Zona demiliterisasi merupakan "warisan" perang 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.