"Saya cuma berpikir 2500 itu harus saya sudahkan pekerjaannya karena saya harus selamatkan yang lainnya untuk perusahaan saya secara sehat gitu," ujar Ruben.
Baginya, pandemi corona ini merupakan musibah terbesar yang pernah dialami sepanjang perjalanan bisnisnya.
"Ini jadi hal paling terdahsyat, ini paling terdahsyat yang pernah saya dapatkan dan di luar pemikiran saya," ungkap ayah dua anak itu.
Ruben hanya bisa pasrah dan bersabar sampai keadan kembali membaik.
Walaupun hingga saat ini tak bisa dipastikan kapan pandemi ini akan berakhir.
Tak hanya pendapatan bisnisnya yang menurun akibat pandemi corona.
Ruben juga terpaksa menutup dua gerai bisnisnya di Lubuk Linggau dan Bukittinggi akibat tak bisa lagi beroperasi.