Air matanya keluar begitu saja saat Roni bercerita bahwa adik perempuan Aidil merindukan kakaknya.
"Enggak marah, saya sedih karena nasib dia sampai begini, sampai berurusan dengan polisi. Kalau perbuatannya saya enggak mengutuk, dia bukan pencuri, bukan begal, perampok. Saya bangga dengan anak saya meski dia begitu, dia akan bertanggung jawab," kata Roni.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan Aidil adalah sebuah kenakalan remaja.
Bahkan, Roni menyebut itu hanya perbuatan iseng.
"Dasar kenakalan remaja, orang iseng. Saya yakin si Aidil tidak memprediksi bakal begini kejadiannya," kata Roni.
Lebih lanjut dia bercerita, sejak viral, Aidil melarikan diri dengan Ferdian hingga ke Palembang.
Saat di Palembang itu Aidil dan Ferdian sempat berpisah, namun akhirnya mereka bertemu kembali dan ditangkap di Tol Merak-Jakarta.
"Wajar masyarakat mengutuki anak saya. Karena begini orang kalau liat kesalahan paling tahu, kesalahan kecil paling bakal tahu," ujar Roni.
Aidil disebut sebagai otak di balik pemberian dus berisi sampah dan batu pada waria di Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung pada Jumat 1 Mei dini hari.