Tak hanya itu, yang lebih memilukan adalah perawat tersebut meninggal dalam keadaan hamil.
Ia meninggal bersama dengan janin dalam kandungannya.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun
Turut berduka cita sedalam2nya atas gugurnya rekan kerja kami Ari Puspita Sari, S.Kep., Ns. Bersama janin yang dikandungnya
Semoga husnul khotimah, keluarga yang ditinggalkan tabah..
Jangan biarkan pengorbanannya sia2," tulis keterangan dalam foto hitam putih itu.
Sebagai sesama tenaga kesehatan yang juga turut menghabiskan waktunya demi melawan corona, dr. Tirta pun turut mengungkapkan rasa duka citanya.
Ia bahkan mengaku siap mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatannya.
"Bendera setengah tiangkami siap berkorban demi negara•5 tahun lagi belum tentu akan ada yg ingat hari iniTurut berduka, hormat setinggi2 nya," ucapnya.
Dokter nyentrik ini pun sekaligus menyampaikan curahan hatinya selama ini.
"Kami tidak pernah melawan, meski di bully, dibilang ini itu, dibilang ga ikhlas, sempet ditolak warga, dibilang berlebihan," ungkapnya.