Oleh karena itu, marga Latuconsina adalah sakral.
Selain marga Latu, marga raja lain di Maluku juga diawali dengan marga Patty.
Abidin mengungkap bahwa marga Latuconsina memiliki hubungan yang kuat dengan marga yang lainnya.
Bagi orang Maluku, marga bukan hanya simbol identitas dan kebanggan, tetapi juga harga diri dalam sebuah komunitas.
"Jadi marga ini merupakan identitas kultural orang Maluku, marga mencerminkan nilai kearifan orang Maluku," ungkap Abidin, Selasa (19/5/2020) melalui Kompas.com.
Sehingga wajar jika ada warga Maluku yang memiliki marga lain ikut merasa tersinggung jika ada orang yang melecehkan.
"Jadi kalau satu marga disinggung, maka akan ada banyak marga yang ikut tersinggung karena memiliki keterkaitan,” paparnya.