Dari situlah namanya, "corona" berarti mahkota dalam bahasa Latin.
Menurut ahli meteorologi dan konsultan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Jose Miguel Vinas, bentuk aneh dari hujan es sebenarnya sering terjadi dalam badai besar.
Miguel Vinas mengatakan kepada media lokal:
"Selama badai yang sangat kuat ketika batu es sudah cukup besar, banyak dari mereka yang bertabrakan dan bersatu."
"Mereka saling menghancurkan dan menumbuk satu sama lain, membentuk paku es."
Seorang pengguna media sosial 'Darlene' memposting:
"Kemarin terjadi hujan es virus corona."
"Tuhan menurunkannya untuk mengingatkan kami agar tetap di rumah saja."
Sementara, 'CM Móni' berkomentar:
"Apakah ini pesan bawah sadar dari pencipta kita?"
Menurut angka terbaru dari Johns Hopkins University, Meksiko telah melaporkan 51.633 kasus Covid-19 dan 5.332 kematian akibatnya.
Rekaman yang mengganggu baru-baru ini muncul menunjukkan asap hitam tebal yang mengepul "tanpa henti" dari krematorium Kota Meksiko saat mayat korban koronavirus dibakar.
Sky News melaporkan bahwa saat ini antrian mencapai tiga hari sebelum orang yang meninggal karena Covid-19 dapat dibawa ke krematorium karena saking banyaknya korban.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Usai Asap Hitam Mengepul Tanpa Henti dari Krematorium yang Membakar Mayat Korban Covid-19, Hujan Es Bentuk Corona Menghantam Kota: 'Pesan dari Tuhan untuk Tetap di Rumah'