Kisah cinta Didi dan Saputri benar-benar dimulai dari bawah.
Kala itu, Saputri masih bekerja sebagai buruh pabrik dan Didi masih menjadi pengamen.
"Tahu-tahu saat dia datang kan sama saudaranya, waktu itu saya kan sebagai buruh pabrik," ucap Saputri.
Saat berkenalan, Saputri menceritakan bahwa sudah beberapa kali almarhum suaminya mengamen di kos-kosannya.
"Akhirnya dia datang ke kos-kosan, kenal-kenalan biasa, tapi saya enggak tahu dia anaknya mbah Ranto apa pak Mamiek, sebatas orang ngamen, dia di kos-kosan sempat ngamen juga sih, kami kasih seadanya," tuturnya,
Saputri mengingat, Didi merupakan sosok yang sangat sederhana sejak dulu.
"Memang sebelum dia nggak punya, masih ngamen, dia sederhana banget," ucapnya.