Namun ketika kapal yang ditumpangi mencapai Pulau Bequia, Karibia, mereka baru mengetahui jika sejumlah pelabuhan menutup perbatasan.
"Kami pertama kali mencoba berlabuh di salah satu pelabuhan Karibia, tapi semua pelabuhan ditutup. Saat itu kami berpikir mungkin ini tindakan pencegahan agar tidak menanggung risiko (terpapar virus corona)," sambung Osborne.
"Lalu kami membeli beberapa data internet dan langsung membuka berita. Kami berdua shyok melihat beritanya," kata Manighetti.
Manighetti mengatakan, karena ia adalah warga negara Lombardy, Italia, pihak berwenang tak mengizinkannya mendarat karena dampak virus corona bisa saja berasal dari tempat asalnya.
Seperti diwartakan dalam theguardian.com, Italia merupakan satu daerah yang terkena dampak besar dari pandemi virus corona.
"Setelah 3 hari tiba di Karibia, Ryan menunjukkan artikel harian dari laman NY Times yang mengatakan jika negaraku menjadi negara paling parah di dunia (terkena dampak pandemi). Aku sama sekali tidak tahu dan langsung menghubungi ayah di rumah," lanjutnya.
Ketika ia mencoba menghubungi ayahnya, ayah Manighetti hanya menjawab "Oh kamu sudah tahu? Jangan panik. Ya memang benar kabar itu".