"Dan yang saya waktu itu terperanjat juga yang paling banyak justru melalui penerbangan bukan jalan darat," ujar Imam.
"Saya tidak tahu apakah ini juga punya dampak arus dibukanya transportasi umum menjelang Idul Fitri. Apakah itu punya dampak terhadap kenaikan."
Lantas, Imam menyoti data terbaru Virus Corona yang disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ia menyebut kasus Virus Corona di Ibu Kota sudah mengalami penurunan.
"Tapi pada saat yang sama juga sebetulnya data, kalau kita lihat yang dipresentasikan oleh Pak Anies di satu sisi DKI menurun," ucap Imam.
"Baik itu tingkat kematian maupun kasus positif hariannya menurun di DKI."
Meski kasus Virus Corona di DKI menurun, Imam menyebut kenaikan justru terjadi di daerah di luar Ibu Kota.
"Tetapi yang meningkat tajam adalah di luar DKI dan ini dimulainya, naiknya itu mulai bulan April (2020) malah," jelas Imam.
"Dan kemudian puncaknya itu sekitar Mei tanggal 23 kalau tidak salah."
Karena itu, ia menduga ada perpindahan episentrum dari Jakarta ke daerah saat arus mudik lebaran.
Imam lantas mengimbau pemerintah benar-benar menyiapkan insftastruktur kesehatan di daerah-daerah untuk menanggulangi lonjakan Virus Corona di luar DKI.
"Artinya yang saya khawatirkan dulu pernah kita bicarakan, jangan-jangan ini episentrum pindah ke wilayah luar Jakarta."
"Yang kalau ini kita tidak hati-hati, insfrastruktur kesehatan di daerah itu kan jauh lebih sedikit."
"Oleh karena itu mudah-mudahan ini bisa diatasi sehingga tidak terjadi bencana di luar DKI," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kasus Corona di DKI Menurun, Sosiolog Singgung Arus Mudik ke Jatim: Jangan-jangan Episentrum Pindah