Ibu empat anak ini akhirnya memilih untuk tak ikut wisuda kelulusannya.
Namun, menurutnya wisuda bukanlah yang terpenting, melainkan apa yang harus dijalaninya setelah lulus jauh lebih penting.
Seberapa berguna dirinya untuk masyarakat dan ilmunya itu lebih berharga.
"Anyway.. I pretend that wisuda day, just any other of my days.. gw besarkan sendiri hati gw, banyak yang lebih penting dari sekedar perayaan serimonial wisuda.. akan menjadi apa kita nantinya lebih penting, apakah gelar kita akan bermanfaat buat orang banyak lebih penting, 600rb pada saat itu juga lebih penting buat makan dan imunisasi anak gw ( baru melahirkan anak kedua) (emoji)," ucapnya.
"So of course I dont have any picture of my master graduation in UI.. did I regret it ? No... It's the right decision. Wisuda engga wisuda kan tetap ada sertifikat (emoji)," tambahnya.
Meski begitu, dua tahun kemudian ia bisa menunjukkan kesuksesan atau keberhasilan yang telah diraihnya meski tak melangsungkan wisuda.
"Anyway.. 2 tahun setelah itu gw punya kantor notaris sendiri, punya anak ketiga, duduk sebagai wakil rakyat di Kebon Sirih, dan sejuta hal baik lainnya.La Tahzan Innallaha Ma'anaJangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. (emoji) Happy graduation class of 2020(emoji)," pungkasnya.