Pemerintah Inggris mencapai kesepakatan dengan pengembang bulan lalu untuk mendapatkan 30 juta dosis untuk kloter pertama dan 70 juta dosis tambahan kemudian.
Pemerintah Amerika Serikat juga membantu pendanaan pengembangan vaksin itu.
Sebagai imbalannya, mereka akan menerima 300 juta dosis vaksin.
Awal bulan Juni, Perancis, Jerman, Italia dan Belanda membentuk Aliansi Vaksin Inklusif untuk mempercepat proses pengembangan.
Mereka ingin perusahaan farmasi setuju bahwa produk apa pun yang dikembangkan, nantinya dapat diakses, tersedia, dan terjangkau di seluruh Uni Eropa.
Kanada, Brasil dan Uni Emirat Arab, yang setuju untuk menjadi tuan rumah uji coba fase 3 untuk vaksin yang dikembangkan oleh tiga perusahaan China, mungkin juga akan mendapatkan keuntungan.
Sebab, pemerintah mereka berusaha untuk mengamankan kesepakatan untuk memiliki vaksin, untuk nantinya diproduksi dan didistribusikan secara lokal.