Samsul mengatakan, pasien sempat memeriksakan diri dan di-rapid test akhir Juni 2020.
Meski sempat menolak, akhirnya pasien itu bersedia ikut tes swab.
Ironisnya, selama menunggu hasil swab, pasien yang diminta mengisolasi diri justru berjualan ayam di Pasar Cempaka Kumai.
"Kami dapat informasi itu, tapi tidak bisa mengeceknya. Tapi waktu saya tanya apakah istrinya tadi pagi masih berjualan, si suami menjawab iya," ungkap Samsul.
Minta dukungan gugus tugas
Samsul mengaku kewalahan menghadapi berbagai penolakan pasien.
"Kami minta dukungan dari gugus kabupaten. Kami di Puskesmas saja rasanya sudah kewalahan, karena tingkat penolakan yang kami terima sudah mengkhawatirkan, tidak bisa kami paksakan lagi," beber dia.
Ia berharap, pasien Covid-19 menyadari pentingnya isolasi karena kondisinya untuk menekan penularan virus ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Izinkan Istri Positif Covid-19 Diisolasi, Suami Yakini Penyakit Disebabkan Setan