Dokter forensik dr Arif Wahyono menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah Yodi Prabowo.
"Pada saat jenazah sudah kami terima, jenazah ini sudah dalam kondisi sudah mulai membusuk lanjut," kata dr Arif Wahyono.
Ia kemudian menjelaskan penemuan luka-luka pada tubuh Yodi Prabowo.
Dokter Arif menyebutkan terdapat sejumlah lebam mayat pada jenazah korban.
"Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada atau luka kekerasan tajam di dada sebanyak empat kali," paparnya.
"Gambaran kekerasan di dada ini bermacam-macam," lanjut dr Arif.
Sejumlah luka tersebut memiliki kedalaman yang berbeda-beda.
Baca Juga: Bagikan Video Anaknya Bersama Pengasuh, Zaskia Mecca: 'Kasihan Dieksploitasi Terus'
Luka keempat akibat tusukan pisau akhirnya mengenai organ dalam.
"Ada yang kedalaman lukanya hanya sampai jaringan otot, kemudian (yang kedua) lebih dalam lagi, yang ketiga lebih dalam lagi, yang terakhir lebih dalam lagi," jelas dr Arif.
"Luka tersebut sampai menembus atau memotong bagian bawah paru-paru," ungkapnya.
Selain itu, ditemukan pula luka sayatan di bagian leher. Meskipun begitu, luka di bagian leher tidak sampai mengenai bagian vital.
"Di leher kami juga menemukan kekerasan tajam yang memotong tenggorokan, tapi tidak memotong pembuluh darah utama di leher, jadi hanya sampai tenggorokannya saja," terang dr Arif.
Selain di dada dan leher, tidak ditemukan luka lain di jenazah Yodi Prabowo.
Dokter Arif mengungkapkan ditemukan amfetamin di tubuh Yodi berdasarkan screening narkoba.