"Let me share a very personal story. Ladies, siapa yang setelah persalinan pertama kali langsung minta maaf dan peluk cium ibunya? ???? That was me. Ternyata segitunya ya perjuangan seorang Ibu. Kebetulan Rose lahir per vaginam. Karena memang selama hamil tidak ada faktor yang menuntut harus c-section. Tapi menurut aku persalinan per vaginam atau cesarean section sama aja perjuangannya. Both are beautiful and challenging and require you to dig for a strength you never thought you had," ungkap Rianti Cartwright.
"Cara Rose’s birth story was quite eventful. Ketuban pecah pada hari Jumat tgl 24 Juli jam 11 malam. Untungnya aku sudah berada di RS jadi bisa langsung turun ke ruang persalinan. Disana aku harus tidur terlentang sambil menunggu pembukaan (rencana labour dance dan bouncing on my pregnancy ball buyar but I had to trust in His plan). Ternyata tidur terlentang dan nunggu pembukaannya sampai 19 jam lebih ????. Rasanya uwoww," ceritanya.
Baca Juga: Nggak Pakai Ribet, Begini Cara Mudah Miliki Tubuh Langsing Tanpa Diet dan Olahraga!
"Cara Rose lahir pada hari Sabtu tgl 25 Juli jam 6.50 malam dengan berat 3.74kg dan panjang 51cm. Karena faktor2 diatas (ketuban pecah dini, proses pembukaan lama etc) Rose langsung dibawa ke NICU dan harus dirawat dengan antibiotik selama beberapa hari. Perasaanku waktu itu campur aduk antara takut, sedih, khawatir etc etc semua jadi satu. Puji Tuhan, berkat keahlian dan bantuan para dokter, bidan dan perawat di RSIA Bunda, Rose dinyatakan sehat seratus persen dan bisa pulang," terangnya.
Sayangnya, Rianti mengaku sedikit bersedih usai melahirkan putrinya itu.
Pasalnya, baby Cara Rose harus berada di NICU dan tidak bisa melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini).
"Yang bikin aku sedih selama Rose di NICU adalah aku tidak bisa IMD langsung setelah lahiran. All our plans went out the window (@casalfonso says that this taught him to be humble and always expect the unexpected). Aku smp gak bawa alat pumping ke RS saking pedenya, baru besoknya digojekin (thank you @dr_yessiastrica , giftnya sangat berguna). Akhirnya aku pumping di kamar dan kirim ASI ke NICU setiap beberapa jam. ASInya dikasih ke Rose lewat selang. Perawat di NICU bilang “Ibu jangan nangis terus nanti ASInya bisa berhenti”. Praise God, walaupun perasaan tidak karuan tapi ASI tetap lancar (I think this is a miracle)," akunya.
Beruntungnya, ia akhirnya bisa langsung menyusui putrinya setelah beberapa hari.