Namun ada sebuah ayat yang ia baca dan mengilustrasikan kondisi rumah tangganya.
"Istri yang cakep tuh apa? Yang hati suaminya percaya kepadanya. Lalu Tuhan membawa kasus saya. Saya yakin kalau seorang istri, misalnya zaman Musa kan tinggal di tenda, pasti suami mergoki ada laki-laki bertamu di rumah, atau kalau zaman sekarang kepergok chat lah,"
"Lalu si suami bilang, ini bukan teman lama toh? Ini kan baru kenal setelah kamu menikah. Lalu si suami bilang, itu laki-laki siapa? Ini Tuhan kasih saya ilustrasi supaya saya bisa memahami konteks bilangan lima,"
"Si istri bilang, bukan siapa-siapa! Nah, saya langsung ngebayangin seperti jawaban mantan saya kepada saya. Ya jangan berduaan dong ke mana-mana. Gue bilang kita enggak ada apa-apa ya! Gue bilang kita enggak ada hubungan apa-apa ya! Lu kalau mau nikah sama gue mesti percaya sama gue ya! Nah, kira-kira gue bayangin seperti itu,"
"Udah bilang, kalau begitu boleh enggak lu enggak usah berdua lagi kalau gue pulang. Tetap ngotot. Nah, kira-kira suami akan seret dia enggak ke imam? Nah, kalau istri yang baik, tidak ada apa-apa pun ketika membuat suamimu tidak suka, kamu enggak pergi sama dia apa sih ruginya? Masa kamu demi sahabatmu itu memilih cerai sebuah keluarga?" kisahnya panjang lebar.
Meski Ahok sudah mendapat gambaran tersebut, ia tetap tidak berani memutuskan untuk bercerai.
Baca Juga: Kabar Sedih Datang Dari Veronica Tan, Nicholas Sean: 'Terima Kasih'
"Karena kalau saya cerai, secara politik segala macam hancur lah, ini hancur semua! Akhirnya kenapa saya putuskan masuk ke pengadilan? Dia hanya kasih saya dua opsi, cerai atau terima dia punya teman khusus. Saya katakan, ini melanggar pasal yang lebih tinggi di atas. Makanya bagi saya harus cerai dengan segala risiko disalah pahamin orang, tidak jadi saksi Kristus," lanjutnya lagi.
Yang tak diduga, saat Ahok sudah memutuskan untuk bercerai, dikatakannya Vero justru malah ingin kembali.
Namun hati Ahok sudah tertutup dan memilih untuk memulai hidup yang baru.