Awalnya, Vicky ternyata juga sempat menjajal peruntungan sebagai pedagang sapi.
Jiwa bisnis Vicky langsung memuncak saat mendapatkan order-an yang banyak dari tukang bakso.
"Dulu saya pernah bisnis sapi, setiap hari, saya (jual) sapi hidup ekoran, ambil dari Bali, itu ambil satu orang 8 ekor, buat bikin bakso," kata Vicky.
"Daging aja yang diambil, saya tiap hari harus kirim ke pasarnya di Jakarta Timur, saya motong 8 ekor, saya tanya 'Harus segini?', 'Oh iya'," sambungnya.
Karena pesanan tersebut, Vicky dan istrinya yang doyang makan bakso sadar bahwa orang Indonesia sangat gemar makan bakso.
"Saya juga hobi bakso, istri saya kalau jalan ke mana juga jajan bakso," ungkap Vicky.
Apalagi, pria berusia 43 tahun ini sadar betul bahwa bisnis makanan memiliki prospek yang sangat baik.
"Satu, makanan, karena kalau makanan kan nggak ada matinya, semua butuh makan, orang Indonesia ini pasti suka makanan ringan," tuturnya.