"Tapi kan dia masih bertanya-tanya nih, ada apa kok putus? Masa sih gak bisa diperbaiki?" tambah Andhika.
"Masih lah berusaha mepet. Mepetnya deketin anak-anak, deketin Amel, deketin Ara, karena yang mantan itu udah kenal juga kan sama anak-anak. Nah terus, lagi malem minggu, kirain yang namanya udah mantan pacar dia gak ke rumah dong," kata Ussy lagi.
"Itu posisinya udah tenang tuh?" tanya Kinos.
"Piala udah di tangan gue bos," seru Andhika bangga.
"Nah, dia bilangnya lagi di Bandung waktu itu. Ternyata nyampe Jakarta, langsung lah ke rumah gak ngomong-ngomong," sambung Ussy.
"Tiba-tiba tok, tok, tok assalamualaikum. Gue lihat di kaca, waahhh. Tapi karena gue merasa pialanya udah di tangan saya, jadi gue lebih selow ngadepinnya. Dianya aja yang kikuk. Masuk, bentar doang ke kamar Ara," kata Andhika.
"Nyapa lu gak?" tanya Kinos.
"Kagak," jawab Andhika pelan.
"Ngelihat lu gak?" cecar Kinos lagi.
"Oh, ngelihat!" seru Andhika.
"Kakakku cuma bilang kalau mau ribut jangan di sini. Tapi dia gak lama cuma sebentar, ketemu Ara, langsung pulang lagi," tambah Ussy lagi.
"Tapi teror-teror SMS masih masuk terus ke Ussy," pungkas Andhika.