"Namun ketersesatan yang direstui semesta bisa menjelma menjadi anugerah. Tanpanya kita tak akan berjumpa. 24 dan 42. Tat Twam Asi. Nerakamu adalah medan tempurku, surgaku adalah rumah abadimu. Tangis, darah, dan air mata itu nyata hingga aku bersumpah tak pernah ada yang sepasti sekaligus sekebetulan ini dalam hidupku. Sebuah maha karya skenario yang tak mampu kita bahasakan secara biasa-biasa saja," ujarnya.
Walau banyak halangan dan rintangan, namun mereka kini tetap dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Seolah tak ada yang bisa memisahkan pasangan ini.
"Langit manusia menghujani kita dengan jarum-jarum perdadabannya, namun dalam kesakitan dan ketersesatan kita menemukan cara memurnikan serta membersihkannya, lalu dipasanglah ia kompas usang kita. Jalan menuju pulang ke rumah yang kita sayangi pun kini semakin tenang dan jelas adanya.
Terima kasih ketersesatan, atas nama gelap dan gemerlap kini kami sudah hampir tiba di gerbang bahagia.
Sampai jumpa di rumah, sayangku. Dari suamimu...
JRX," pungkasnya.