"Yes kita berdua menemukan jasad bayi itu di pinggir jalan, keadaan sudah sangat menyedihkan. Saya setengah teriak dan didengar oleh Banjar setempat yang langsung datang.
"Lalu orang2 mulai berkerumun, jadi saya dan Andrew langsung menjauh.. Saya ngga lapor polisi karena memang sudah ditangani Banjar jadi mereka yang akan memanggil pihak berwajib.. Saya pun ngga bisa mengangkat bayo tersebut karena kondisi usdah tidak memungkinkan," jelas Nana.
Kakak kandung Naysilla Mirdad ini pun kembali mengungkapkan perasaannya yang tak enak karena kejadian tragis itu.
Sebagai seorang ibu dari dua anak, Nana merasa hatinya tercabik dan kedamiananya mendadak hilang.
"Trust me, it's not a good feeling. Saya merasa trauma dan low banget secara emosional sampai sekarang.. Bener2 pemandangan yang mampu bikin dengkul kita lemes dan hampa.. Keapa harus meninggalkan bayi di pantai? Masih banyak orang lain yang pasti bersedia mengurus, menjaga, menyayangi," ungkapnya.
Butuh waktu lama untuk Nana bisa kembali dari bayang-bayang kejam penemuan mayat bayi itu.
"Apapun itu alasannya, saya rasa saya ngga akan pernah bisa menjudge. Itu murni urusan orang yang membuang dengan Tuhan. Tapi sebagai ibu hati saya seperti dicobak-cabik. Sebagai seorang manusia, kedamaian seakan-akan tiba2 hilang dan butuh waktu untuk bisa heal dari pemandangan tadi pagi," tambahnya.
Tak hanya itu, Nana pun memberikan pesan kepada siapa saja yang kini sedang dalam keadaan serupa.
Menurutnya, lebih baik memberikan bayi itu pada orang lain atau diberikan ke panti asuhan jika merasa tak sanggup merawat.
Daripada berbuat keji dan meninggalkannya di jalanan menjadi santapan anjing liar.