"Kalau kesimpulannya baik, sambil berproses menuju Maret mungkin produksi vaksin yang kita lakukan bisa kita mulai di Bio Farma," katanya.
Emil mengatakan memang sudah ada merek vaksin-vaksin lain yang akan datang ke Indonesia, tapi jumlahnya terbatas dan tidak diproduksi di dalam negeri.
Itu sebabnya, dari semua vaksin yang ada ini, yang paling bisa diandalkan adalah yang diproduksi di Bio Farma.
"Diproduksi di dalam negeri dengan jumlah kapasitas sesuai yang kita harapkan, dengan puluh atau ratus juta, dikali dua kali suntikan.
"Saya juga sudah memonitor dan mendukung pemerintah pusat, sedang melakukan simulasi distribusi logistik karena Tanah Indonesia yang berkepulauan ini kunci tantangan ada pada distribusi logistik.
"Setelah distribusi logistik kita doakan proses penyuntikannya juga bisa berlangsung tidak terlalu lama," katanya.
Jubir Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Rodman Tarigan, mengatakan vaksin Covid-19 yang tengah diuji klinis baru bisa diproduksi dan diberikan kepada masyarakat setelah melewati rangkaian uji klinis fase 3 dan diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).