Find Us On Social Media :

Kabar Gembira Soal BLT Tahap 5, Simak Jadwal Pencairan Untuk BRI, BCA, BNI

Gagal Terima Bantuan Subsidi Gaji, Jutaan Rekening Pekerja Bermasalah hingga Batal Dapat BLT Rp 600 Ribu, Ini Masalahnya!

GridFame.id - Ada kabar gembira soal BLT tahap 5.

Simak jadwalnya untuk pencairan bagi penerima yang memakai bank BRI, BCA, dan BNI.

Pemerintah lewat Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemnaker terus berupaya mengembangkan sejumlah program bantuan subsidi untuk masyarakat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) agar sedikit terbantu di tengah masalah ekonomi pandemi.

Baca Juga: Kabar Gembira BLT UMKM Diperpanjang Sampai Desember, Begini Cara Daftarnya Karena Tak Bisa Online

Terutama bagi warga yang memiliki gaji minimal atau terdampak akibat PHK maupun karena kondisi lain di situasi saat ini.

Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa untuk Bantuan Langsung Tunai BLT subsidi gaji sudah memasuki tahap akhir, Tahap 5.

Total data calon penerima yang diterima dadi BPJS Ketenagakerjaan ada 618.588 hingga 30 September 2020.

Usai seluruh tahap penyaluran selesai, maka penyaluran BSU termin I resmi berakhir. Kemudian dalam waktu 2 minggu akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penyaluran subsidi gaji termin pertama.

"Agar mudah proses dan simplifikasi data, kami anggap tambahan data tersebut bagian dari tahap 5, sehingga total sebanyak 618.588 data penerima," ungkap Ida di virtual pers.

Nah, untuk penyaluran di termin II rencananya diberikan mulai akhir Oktober 2020.

"Insya Allah subsidi gaji bulan November hingga Desember. Kami salurkan subsidi termin II akhir Oktober 2020," tambahnya menjelaskan.

Baca Juga: BLT 600 Ribu Tahap 5 Jadi yang Terakhir? Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Menurut Menaker Ida, hingga saat ini data yang telah diterima oleh Kementerian Ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 12,4 juta orang.

"Dari data ini telah disalurkan bantuan kepada 10.778.261 penerima atau 92,48 persen. Sementara yang masih dalam proses pengiriman dari perbankan penyalur adalah sebanyak 745.669 orang. Seluruh proses ini dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2020," katanya.

Secara lebih rinci, bantuan subsidi gaji tahap I telah tersalurkan kepada 2.484.429 penerima atau setara 99,38 persen dari total penerima sebanyak 2,5 juta orang, tahap II telah tersalurkan kepada 2.981.533 penerima atau setara 99,38 persen dari total 3 juta orang.

Sementara tahap III tersalurkan kepada 3.476.122 penerima atau setara 99,32 persen dari total 3,5 juta orang, dan tahap IV telah tersalurkan kepada 1.836.177 penerima atau setara 69,18 persen dari total 2,6 juta orang.

Sementara untuk tahap V, saat ini masih dalam proses cek kelengkapan data.

Menaker Ida mengemukakan, selama proses penyaluran BSU dari tahap I, terdapat beberapa kendala yang ditemukan, sehingga menghambat penyaluran BSU, antara lain, duplikasi rekening, rekening sudah tutup, rekening pasif, dan rekening tidak valid dan dibekukan. Kendala lainnya adalah rekening pekerja tidak sesuai dengan NIK atau rekening tidak terdaftar.

Baca Juga: Sudah Terima BLT Subsidi Gaji? Segera Gunakan Uangnya untuk 3 Hal Ini Agar Keuangan Aman

"Namun jangan khawatir, kami berupaya sebaik- baiknya untuk memeriksa dan melakukan ceklis sebelum menyalurkan bantuan melalui Bank penyalur," ucapnya.

Dilansir dari berbagai sumber, untuk pencairan BLT Subsidi Gaji Tahap 5 pada akhir Oktober 2020, bank BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN akan diutamakan.

Sementara bank swasta seperti BCA akan sedikit lebih lama.

Baca Juga: Kabar Gembira untuk Guru Honorer, Pemerintah Akan Berikan Kelebihan BLT Subsidi Gaji, Begini Skemanya

Dalam kesempatan ini, Menaker Ida juga menjelaskan selain para pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta, terdapat sektor lain yang juga sangat membutuhkan bantuan subsidi, yakni para guru honorer dan guru agama.

Oleh karena itu, Kemnaker akan menyerahkan sisa anggaran dan mengembalikannya ke Bendahara Negara.

Selanjutnya sisa anggaran bantuan subsidi upah akan direlokasi untuk bantuan penghasilan bagi guru honorer dan guru agama dengan Kemendikbud dan Kemenag sebagai leading sector," ungkap Ida