Suami Tan Siok Tjien, Surya Wonowidjojo, mendirikan Gudang Garam lebih dari enam dekade lalu di Kediri.
Gudang Garam didirikan di Kediri pada tahun 1956.
Berawal dari perusahaan sederhana tanpa nama, nama perusahan pun diganti menjadi Pabrik Tjap Gudang Garam tahun 1958.
Suami Tan Siok Tjien mewarisi kendali perusahaan ketika ayahnya meninggal pada tahun 1985.
Saat ini, Gudang Garam menguasai sekitar 26% pasar rokok di Indonesia, terutama memproduksi jenis kretek yang dikenal sebagai rokok kretek.
Penamaan rokok kretek ini berdasarkan suara berderak yang dihasilkan dari pembakaran cengkeh.
Bumbu cengkeh yang merupakan tanaman asli Indonesia, ditambahkan ke tembakau, memberikan aroma manis dan mengeluarkan eugenol, bahan kimia yang membuat tenggorokan mati rasa.
Sembilan dari setiap 10 batang rokok yang diisap di negara ini adalah rokok kretek.
Dibalik kesuksesan Gudang Garam, ada peran besar sosok istri Surya Wonowidjojo, yakni Tan Siok Tjien yang ikut membesarkan perusahaan rokok ini.
Setelah Surya Wonowidjojo meninggal, Tan Siok Tjien mendapat warisan kekayaan dari sang suami.