Find Us On Social Media :

Indonesia Resesi, Wasapada Ini Dampak yang Akan Dirasakan Masyarakat, Bersiaplah!

Ilustrasi resesi

GridFame.id - Indonesia resmi memasuki resesi.

Resesi sendiri artinya periode penurunan ekonomi sementara di mana perdagangan dan aktivitas industri berkurang, umumnya ditandai dengan penurunan PDB dalam dua kuartal berturut-turut.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara membeberkan beberapa dampak yang mungkin terjadi di masyarakat setelah Indonesia masuk jurang resesi.

Baca Juga: Indonesia Resmi Resesi, Segera Alihkan Uang Anda Pada 5 Hal Ini Agar Keuangan Tetap Aman, Bisa Untung di Masa Pandemi

Pertama, kata dia, akan terjadinya penurunan pendapatan di kelompok masyarakat menengah dan bawah secara signifikan.

Hal ini akan menimbulkan orang miskin baru.

“Selain itu, desa akan jadi tempat migrasi pengangguran dari kawasan industri ke daerah-daerah karena gelombang PHK massal,” ujar Bhima kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Selanjutnya, kata Bhima, angkatan kerja baru makin sulit bersaing karena lowongan kerja menurun.

Sementara itu, perusahaan kalaupun lakukan rekruitment akan prioritaskan karyawan lama yang sudah berpengalaman.

“Masyarakat cenderung berhemat untuk membeli barang sekunder dan tersier. Fokus hanya pada barang kebutuhan pokok dan kesehatan,” kata dia.

Baca Juga: Bak Tak Tahu Terima Kasih, Betrand Peto Buat Ruben Onsu Murka hingg Ogah Disentuh Putra Sulung Karena Lakukan Hal Ini: 'Terserah Aku Dong'

Dampak lainnya, yakni meningkatnya konflik sosial di masyarakat karena ketimpangan semakin lebar.

“Orang kaya bisa tetap survive selain karena aset masih cukup juga karena digitalisasi. Sementara kelas menengah rentan miskin tidak semua dapat melakukan WFH, disaat yang bersamaan pendapatan menurun,” ungkapnya.

Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year/yoy).

Secara kuartalan, ekonomi sudah mulai tumbuh sebesar 5,05 persen dan secara kumulatif masih terkontraksi 2,03 persen.

Dibandingkan kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik.

Pasalnya, pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32 persen.

"Dengan berbagai catatan peristiwa pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia kalau PDB atas dasar harga konstan kita bandingkan pada kuartal II-2019, maka ekonomi kontraksi 3,49 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: Sehari Makan 5 Kali, Istri Denny Cagur Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 18 Kg Hanya dalam 3 Bulan, Ini Rahasianya!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Resmi Resesi, Ini Dampak yang Akan Dirasakan Masyarakat".