GridFame.id - Sosok artis senior Happy Salma pasti sudah tak asing lagi bagi Anda.
Perempuan berdarah Sunda yang satu ini dikenal begitu piawai dalam berakting.
Tak hanya itu, Happy juga aktif di dunia pementasan teater.
Namun, sosok artis cantik yang satu ini sudah mulai jarang muncul di layar kaca.
Pasalnya, ia kini sudah tak lagi tinggal di Jakarta.
Sejak menikah dengan Tjokorda Bagus yang merupakan keturunan raja Bali 2010 lalu, ia ikut sang suami tinggal di Pulau Dewata.
Setelah menikah dengan pangeran Bali, Happy pun mendapatkan gelar kehormatan sehingga namanya menjadi Jero Happy Salma Wanasari.
Happy Salma dan sang suami pun kini telah dikaruniai dua orang anak.
Yaitu Tjokorda Sri Kinandari Kerthyasa dan Tjokorda Ngurah Rayidaru Kerthyasa.
Sudah cukup lama tinggal dan menetap di Bali, Happy pun sering mengikuti berbagai acara adat dan keagaman di sana.
Ia pun sering tampil memukau dengan kebaya dan pakaian adat Bali.
Seperti kali ini, saat menghadiri acara di kampung halaman suaminya itu, ia dan sang suami tampak tampil serasi dengan baju senada.
Happy terlihat mengenakan kebaya putih berpadu dengan kain berwarna biru, lengkap dengan selendangnya.
Sedangkan sang suami yang akrab disapa Tjokgus itu tampil gagah dengan baju khas Bali berwarna ungu.
Tak hanya itu, melalui Instagram pribadinya Happy Salma juga membagikan potretnya dengan dua perempuan cantik.
Mereka tak lain adalah adik ipar dan ibu mertuanya.
Penampilan kedua orang ini pun cukup mencuri perhatian.
Keduanya tampil kompak dengan kebaya berwarna merah, dengan kain obi yang diikatkan di pinggang khas kebaya Bali.
Adik ipar Happy, Tjokorda Maya Kerthyasa sebelumnya juga sempat jadi perbincangan.
Pasalnya,adik ipar Happy Salma yang bernama Tjokorda Maya Kerthyasa masuk ke dalam artikel The New York Times belum lama ini.
Tjokorda Maya Kerthyasa masuk artikel tersebut lantaran mengunggah potret masakan khas Bali.
Saat itu, Maya mengunggah potret ketika dirinya, Happy Salma, dan beberapa kerabat memasak guna perayaan Hari Raya Nyepi.
Maya Kerthyasa yang merupakan bagian keluarga kerajaan Ubud membagikan potret masakan yang merupakan resep dari neneknya yang berusia 95 tahun.
Selain itu, Maya juga memiliko kisah hidup yang menarik perhatian dunia.
Perempuan cantik ini rela melepas gelar bangsawannya demi pernikahannya.
Maya Kethyasa dulunya memiliki gelar Tjokorda, yang berarti putri dari kerajaan Ubud, Bali.
Sayangnya, gelar bangsawan tersebut harus dilepaskan.
Awalnya, Maya diminta untuk menikah dengan orang Bali yang berasal dari kasta sama atau lebih tinggi, apabila tidak ingin kehilangan gelarnya sebagai Putri Ubud.
Maya akhirnya menikah dengan pria asal Australia yang bernama Marcus Tesoriero.
Meski tak memiliki gelar putri lagi, Maya tetap ingin melestarikan warisan budaya Bali.