5. Kurang tidur mengurangi laju metabolik istirahat
Tahukah Anda bahwa pada saat tidur, tubuh juga membakar kalori.
Jumlah kalori ini disebut dengan laju metabolik istirahat, dan dipengaruhi oleh usia, berat badan, tinggi, jenis kelamin dan massa otot.
Nah, berbagai riset telah menunjukkan bahwa kurang tidur mengurangi laju metabolik istirahat.
Tidak tidur sehari saja, dalam sebuah studi, ditemukan bisa mengurangi lima persen laju metabolik istirahat yang kemudian berkurang lagi 20 persen setelah makan.
Meski demikian, memang ada studi lain yang menemukan bahwa kurang tidur tidak memengaruhi laju metabolik istirahat, sehingga studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk menyelidiki kaitan ini.
6. Tidur mencegah resistensi insulin
Resistensi insulin sering dikaitkan dengan obesitas.
Untuk diketahui, resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak merespons hormon insulin dengan baik sehingga tubuh tidak bisa menggunakan gula darah secara optimal.
Alhasil, tubuh pun memproduksi lebih banyak insulin untuk mengompensasinya.
Padahal, kebanyakan insulin membuat Anda merasa lebih lapar dan tubuh pun menyimpan lebih banyak kalori sebagai lemak.
Nah, kurang tidur bisa membuat sel mengalami resistensi insulin yang merupakan cikal bakal dari obesitas dan diabetes tipe 2.
Sebuah studi terhadap 11 pria menemukan bahwa tidur kurang dari empat jam selama enam hari saja bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk mengolah gula darah sebanyak 40 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Tidur Bisa Membantu Turunkan Berat Badan".