GridFame.id - Mbah Kung atau yang dikenal sebagai Kakek Sugiono asal Indonesia meninggal dunia.
Pria bernama asli Hamid Hendrawan itu sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal di usia 70 tahun.
Ia dirawat karena menderita penyakit paru-paru.
Kabar duka diketahui dari unggahan story Instagram vokalis Serempet Gudal, @sela_good.
Saat dikonfirmasi Tribun Jateng, Sela menjelaskan jika dirinya sempat dikirimi sebuah video saat Mbah Kung dirawat di rumah sakit.
"Nggih mas. Meninggal mas. Terakhir ngirim video."
"Suruh nyebarin. Tapi saya ndak tegel (saya tidak tega)," jawabnya singkat.
Baca Juga: Cuma Kuasa Hukum yang Bicara, Tetangga Bongkar Keberadaan Teddy dan Bintang: Gak Pernah Ngobrol
Dikutip dari story Instagram @sela_good, Mbah Kung diketahui sebelumnya dirawat di RSUD Tugurejo Semarang.
Pria yang kerap dikenal oleh netizen sebagai kakek pemersatu bangsa atau kakek Sugiononya Indonesia ini, diketahui mengidap penyakit paru-paru.
"Katanya paru-paru banyak air. Telurnya (zakar) besar lagi mas," jelas Sela.
Perlu diketahui, Mbah Kung dikenal di dunia jagat maya berkat video dan foto-fotonya yang memamerkan kemesraan bersama perempuan muda.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming dan Download Drama Korea True Beauty Episode 7, Akses Langsung Dari HP
Pria asli Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tersebut, mengaku saat sehat banyak mengisi acara di beberapa club malam maupun acara hiburan lainnya.
Saat ditemui tim Tribun Jateng pada Juni 2020 di sebuah rumah kos, Mbah Kung mengenakan topi berlogo MotoGP, ciri khasnya ketika tampil di media sosial termasuk Tiktok.
Ketika berbincang-bincang, sesekali Mbah Kung napasnya tersengal-sengal.
Jika terlalu banyak tertawa, dia akan batuk-batuk memperlihatkan giginya yang sudah ompong.
Baca Juga: Bak Ngaku Ada Masalah dengan Aurel, Atta Halilintar: Ada Putus Nyambung
* Apa resep khusus Mbah Kung bisa punya banyak teman wanita cantik di usia 70 tahun?
Mbah Kung tak punya resep khusus untuk menggaet wanita-wanita cantik. Modal saya hanya komunikasi yang baik hingga membuat wanita nyaman.
* Bagaimana cara membuat wanita bisa nyaman di dekat Mbah Kung?
Yang penting cewek itu nyaman dulu. Jangan ketika kenal langsung ngajak tidur. Itu salah besar.
Tidak semua cewek itu cari materi. Ada juga yang cari teman ngobrol, curhat, atau kasih sayang yang tidak didapatkan dari keluarganya.
* Wanita seperti apa yang biasanya didekati Mbah Kung?
Saya dekat dengan banyak orang. Tapi ada wanita yang ga boleh didekati.
Pantangannya yakni wanita tersebut bukanlah anak teman, bukan anak di bawah umur, dan bukan istri orang lain.
* Apa alasannya?
Itu yang paling saya hindari. Karena saya tidak ingin menyakiti orang lain hanya untuk mencari kesenangan saya pribadi.
* Apa tanggapan netizen terhadap status-status Mbah Kung di medsos seperti Instagram dan Tiktok?
Yang paling banyak saya alami di media sosial itu netizen yang nyinyir. Banyak yang mengatakan bau tanah, tidak ingat umur, dosa, penghancur generasi muda, dan lainnya.
Sudah khatam saya dengan hujatan seperti itu.
* Cara menanggapi hujatan dan komentar seperti itu?
Tetap akan saya sikapi dengan cara saya. Yang nyinyir biasanya tidak tahu saya sebenarnya.
* Bagaimana dengan Keluarga Mbah Kung?
Saya sebenarnya sudah memiliki istri dan anak. Bahkan istri tak hanya satu, tapi tiga. Mereka bertiga tinggal di kota yang berbeda.
* Dimana saja mereka tinggal?
Satu di Semarang, satu di Jepara. Satunya lagi di Surabaya.
Dari masing-masing istri saya juga sudah punya anak. Tapi kalau istri siri banyak.
* Tanggapan keluarga terhadap gaya hidup Mbah Kung bagaimana?
Saya sudah banyak mendapat nasihat dari keluarganya. Namun saya tetap berprinsip tetap menjadi seorang laki-laki yang bertanggung jawab untuk keluarganya.
* Bagaimana bentuk tanggung jawab itu?
Walaupun saya begini, yang penting saya tidak menelantarkan keluarga. Mereka tetap saya nafkahi.
Anak-anak juga sekolah. Pokoknya uang dari hasil kerja saya yang utama untuk anak istri dahulu. Sisanya baru untuk senang-senang.
* Sebenarnya apa pekerjaan sehari-hari Mbah Kung?
Pekerjaan sehari-hari tidak menentu. Kadang menjadi narasumber di sebuah acara, kadang menjajakan sebuah parfum, kadang menjadi pengisi acara di sebuah tempat hiburan malam.
* Apa prinsip Mbah Kung dalam menjalankan pekerjaan?
Pekerjaan apapun saya lakukan asal halal. Tidak mencuri. Saya muda juga pernah jadi kuli, pernah jadi pengamen di bus, dan lain-lain. Sebagai laki-laki itu harus mau rekoso saat muda. Jadi setelah tua nanti tinggal menikmati hasilnya.
* Bagaimana perasaannya setelah memiliki pengikut Mbah Kung di Instagram dan Tiktok yang kini sudah ratusan ribu?
Hlo ini nyata. Saya semalam bikin video di Tiktok aja yang follow sudah 500 ribu lebih.
Saking antusiasnya dengan saya, bahkan ada yang punya inisiatif bikin kaos bergambar wajah saya. Tulisannya 'Mbah Kung Lovers'
* Apa dampak dari banyaknya follower di Dunia Maya?
Nah itu. Hampir setiap hari selalu ada saja perempuan yang mengajak berkencan. Jika tidak minimal melakukan VCS (Video Call Sex) melalui Whatsapp.
* Kira-kira apa yang membuat mereka seperti itu?
Saya rasa mereka itu penasaran dengan Mbah Kung. Bahkan usai bertemu saya, mereka menceritakan kepada teman-temannya. Hal itu dianggap menjadi kebanggaan tersendiri. Ada juga yang hanya ingin mencari follower di medsos ketika bisa foto bareng dengan saya.
* Apakah ada motif selain hanya ingin bertemu saja?
Ya ada juga wanita-wanita cantik yang datang menginginkan imbalan materi. Baik untuk biaya kuliah, biaya belanja, maupun untuk beli susu anaknya.
Kalau yang janda biasanya untuk berobat atau beli susu anaknya. Kalau yang pekerja atau mahasiswa ya untuk biaya kuliah hingga belanja. Tapi beberapa kali justru saya yang dikasih uang oleh mereka.
Baca Juga: KALEIDOSKOP 2020: Deretan Aktor Indonesia yang Naik Daun Tahun Ini, Mana yang Jadi Favorit Anda?
* Apa latar belakang wanita-wanita yang datang ke Mbah Kung?
Wanita-wanita muda yang datang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tapi, biasanya berasal dari keluarga yang orangtuanya sudah bercerai.
* Kira-kira mereka butuh apa?
Mereka itu sebenarnya butuh perhatian dan kasih sayang dari keluarganya. Makanya lari ke Mbah Kung.
Mereka merasa nyaman kalau sudah ada dipelukan Mbah Kung. Senajan untune ompong, tapi sedotannya seperti vacum cleaner bro.
* Apa tidak ada yang merasa keberatan?
Ada. Saya pernah dimarahi oleh orangtua wanita yang pernah saya kencania. Tapi ya saya jawab santai saja. Saya jawab ketika anakmu kelaparan, kedinginan, butuh kasih sayang, kamu kemana saja. Harusnya sebagai seorang bapak lebih tahu kondisi anaknya seperti apa. Ya jangan salahkan saya.
* Sampai kapan Mbah Kung mempertahankan gaya hidup seperti sekarang?
Dalam lubuk hati yang paling dalam, saya sebenarnya ingin berhenti menjalani hidup seperti ini. Kadang saya merasa malu dengan anak, tetangga, dan orang-orang yang saya kenal.
* Kenapa tidak dimulai dari sekarang?
Bagaimana bisa saya berhenti kalau tiap hari didatangi wanita cantik, putih, mulus, dan seksi. Saya yakin laki-laki manapun tetap akan tertarik melihat perempuan seperti itu. Nikmat yang paling luar biasa di dunia itu ya bisa berkencan dengan wanita-wanita cantik.
* Bagaimana Mbah Kung melihat kondisi saat ini?
Saya rasa kebijakan pemerintah terlalu ketat. Mereka hanya tahu teori, tapi tidak dengan realita kehidupan. Kalau diterapkan PSBB, masyarakat yang kerja hanya untuk makan di hari itu juga mau bagaimana.
Jangan suruh masyarakat untuk di rumah saja. Itu hanya berlaku untuk orang-orang kaya.
Menghadapi Corona itu jangan terlalu berlebihan.
Cukup lakukan protokol kesehatan yang ketat, tapi aktifitas masyarakat tidak perlu dibatasi.
* Adakah pesan buat netizen dan para follower medsos Mbah Kung?
- Saya berharap, siapapun yang tahu tentang saya tidak menghakimi. Hidup bagi saya yang terpenting tidak menyakiti orang lain, dan lebih baik apabila bisa membahagiakan orang lain.
Jangan bikin susah orang lain. Kita hidup harus memberikan manfaat dan kebahagiaan.
Lebih baik makan singkong tapi beneran, dari pada makan burger hanya diangan-angan.
Baca Juga: Nagita Slavina Curhat Perubahan Sikap Raffi Ahmad di Ranjang, Ashanty Syok: 'Astaghfirullahaladzim!'