GridFame.id - Beberapa waktu terakhir, jagat dunia maya dihebohkan dengan sebuah unggahan tentang warganet yang mencoba mengecek daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.
Ia memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) milih Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang didapat dari pencarian Google.
Baca Juga: Begini Cara Daftar BLT UMKM 2,4 Juta Secara Online dan Cara Ambil Bantuannya di Bank
Baca Juga: Presiden Jokowi Umumkan Vaksin Covid-19 Gratis Untuk Semua Masyarakat
Hal itu dibagikan oleh akun Muhammad Mustadi @mathdroid di twitter pada 1 Januari 2021.
Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Joko Widodo tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.
Ia mengecek NIK Jokowi itu dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.
Hal itu sontak menghebohkan masyarakat yang bertanya-tanya mengapa Jokowi tak masuj dalam daftar penerima vaksin.
Tak menunggu lama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tramidzi lanngsung angkat bicara.
Nadia menjelaskan terkait kepastian waktu vaksinasi Presiden Joko Widodo belum diputuskan hingga saat ini.
"Kalau pak presiden akan diinfokan kemudian ya. Terkait rencana ini dan sesuai pernyataan bapak presiden bahwa beliau akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama," ucap Nadia dikutip dari Kompas.com (04/01/2021).
"Tentunya kami akan menindaklanjuti dan memastikan terkait hal ini dan langkah-langkah berikutnya mungkin akan kami sampaikan lain waktu," sambungnya.
Vaksin Covid-19 sendiri dikabarkan akan mulai dibagikan pada pertengahan Januari 2021.
Sementara itu baru-baru ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang akan memimpin langsung penyuntikan perdana vaksinasi Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang mendapat vaksin Covid-19 pada Rabu (13/1/2021).
"Pemerintah akan menjadwalkan penyuntikan perdana vaksinasi Covid-19 yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo secara simbolis pada 13 Januari dan dilanjutkan pada 14-15 Januari mendatang,” tutur Tito dikutip dari Tribunnews.com (05/01/2021).
Tito Karnavian menegaskan, penyuntikan perdana vaksin Covid-19 akan dilakukan dengan menerapkak protokol kesehatan.
Semua yang hadir dalam momen tersebut menerapkan prokes 3M sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
"Kita jangan sampai kendor mengenai 3M ini dan kemudian bukan hanya memakai masker jaga jarak dan cuci tangan secara benar dan sering," ucap Tito.
Baca Juga: Disemprot Mendagri Tito Karnavian, Kini Pasha Ungu Berakhir Botak
"Tapi kerumunan, ini bisa menjadi superspreader, percuma kita melakukan tracing, nggak ada gunanya kalau sudah kerumunannya," terangnya.
Tito berharap nantinya sosialiasi vaksin Covid-19 dapat berjalan teratur dan disosialisasikan dengan baik.
Ia berharap tidak ada kisruh antar masyarakat yang menyebabkan kerumunan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Jangan sampai terjadi keributan juga karena vaksin seolah seperti seperti emas bisa terjadi rebutan, kerumunan, lain-lain," pungkasnya.