GridFame.id - Berita jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 pada Sabtu (9/1/2021) cukup mengejutkan banyak orang.
Pesawat Sriwijaya Air tipe B737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC hilang kontak di ketinggian sekitar 11.000-13.000 kaki.
Penerbangan Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.
Menurut data dari website tesebut, pesawat Sriwijaya SJ182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
Saat itu, pesawat tercatat sedang terbang dengan kecepatan 358 knot atau sekitar 663 KM/jam.
Hingga kini, banyak keluarga penumpang dan juga awak pesawat yang masih menunggu kabar akan kerabat mereka.
Salah satunya adalah ibu dari pramugari Sriwijaya Air SJ-182 yang bertugas kala itu, Griselend Gloria Natalie Sinaga.
Dalam video yang beredar, ibunda dari Grislend Gloria Natalie Sinaga nampak tak bisa menahan tangisnya.
Sambil melihat berita di televisi soal update jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, ia kerap menangis dan berulang kali meminta anaknya untuk berenang.
Ia terus mengulang kalimat tersebut karena berharap sang anak kuat untuk berenang dan bisa pulang dengan selamat.
"Berenang nak, mana tahu kamu kuat! Berenang boru! Mana tahu kamu kuat nak! Berenang nak! Berenang boru!" serunya.
Ia juga kerap berkali-kali memanggil nama anaknya.
"Kakak! Kakak Griselend! Berenang boru! Kakak! Kakak Grise! Berenang kau nak!" teriaknya pilu.
Hingga Senin (11/1/2021) sekitar pukul 08.50 WIB, petugas gabungan kembali menemukan beberapa barang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) siang.
Baca Juga: Singgung Soal Empati dan Simpati, Mbah Mijan Bongkar Soal Tragedi Penerbangan
Diketahui, para penyelam dari tim pencarian sudah mulai bergerak sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi dan telah menyelam sekitar 30 menit.
Tim Penyelamat Ditpolair Polda Metro Jaya, Kombes Maidh membenarkan telah menemukan beberapa barang pesawat tersebut.
Bahkan, di antaranya terdapat barang-barang milik korban seperti pakaian dan bagian tubuh yang diduga penumpang Sriwijaya Air SJ-182.
Namun, pada Minggu (10/1/2021) kemarin, pencarian korban yang dilakukan Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) sempat terkendala cuaca.
Leader Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) Bayu Wardoyo mengatakan, ia sempat menunda proses pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 karena cuaca buruk di sekitar lokasi pencarian.
Kondisi cuaca di sekitar lokasi pencairan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu dilaporkan hujan lebat dan diwarnai angin kencang.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu terlebih dahulu keputusan dari Basarnas.
Yang jelas, pihaknya berkomitmen untuk membantu para keluarga korban untuk mencari bangkai pesawat Sriwijaya Air SJY-182.