GridFame.id - Tabur bunga dilakukan sebagai penghormatan terakhir pada korban Sriwijaya Air SJ-182 pada Jumat (22/1/2021).
Tabur bunga dilakukan di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, area di mana Sriwijaya Air JT-182 jatuh pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Mereka berangkat menggunakan KRI Semarang.
Baca Juga: Viral Tanda SOS Di Pulau Laki Titik Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Begini Jawaban Basarnas
Dikutip Tribunnews dari tayangan KompasTV, keluarga korban Sriwijaya Air tampak tak bisa menahan tangis.
Sambil menaburkan bunga dari atas kapal, mereka terlihat menundukkan kepala.
Dilansir Kompas.com, sebanyak 50 perwakilan keluarga korban mengikuti tabur bunga hari ini.
"Untuk menghormati para korban, besok (hari ini) pagi jam 6 pagi paling tidak perwakilan 50 keluarga korban akan menuju ke sekitar Pulau Lancang untuk melakukan tabur bunga," terang Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kamis.
Diketahui, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air telah resmi dihentikan Kamis (21/1/2021) kemarin.
"Maka hari ini, hari Kamis, tanggal 21 Januari 2021, pada pukul 16.57 WIB, operasi pencarian dan pertolongan pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian," tutur Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito, Kamis, dilansir Kompas.com.
Baca Juga: Ada Di Kepulauan Seribu Saat Sriwijaya Air Jatuh, Maia Estianty Akui Rasakan Hal Ini: 'Kok Goyang'
Ia menerangkan, keputusan itu diambil setelah melalui beberapa pertimbangan, seperti teknis, hasil temuan korban, pertemuan beberapa kali dengan pihak keluarga korban, serta masukan dari unsur di lapangan.
Namun, tim SAR masih akan melakukan pemantauan dan tindakan lanjut jika ada temuan.
Hingga Kamis petang, 47 korban Sriwijaya Air telah berhasil diidentifikasi.
Dari jumlah tersebut, 35 korban sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Berdasarkan manifes Sriwijaya Air SJ-182 yang beredar dan tambahan data penumpang yang diterima Tribunnews, ada 19 korban belum teridentifikasi, berikut daftarnya:
1. Captain Afwan
2. Kopilot Diego Mamahit
3. Aisah Dewi Handayani
4. Rifqi Maulana
5. Yulianto
6. Suyanto
7. Riyanto
8. Sugiono Effendy
9. Yohanes
10. Panca Widia Nursanti
Baca Juga: Tim SAR Sriwijaya Air SJ 182 Sebut Dengar Jeritan Minta Tolong Dari Laut, 1 Meninggal dan 1 Selamat
11. Razanah
Razanah, ASN Kabupaten Ketapang, diketahui sempat mengirim foto bersama sang suami, Beben Sopian, sebelum pesawat lepas landas.
Dikutip dari Kompas.com, Razanah akan pulang ke Pontianak setelah pergi berobat ke Bandung.
Jasad sang suami diketahui telah teridentifikasi pada 16 Januari 2021.
12. Zurisya Zuar Zai
Zurisya Zuar Zai merupakan kakak dari balita 11 bulan, Fao Nuntius Zai.
Dilansir Tribunnews, Zurisya dan Fao, bersama saudara kandung lainnya, Umbu Kristin Zai, dan sang ibu, Arneta Fauziah, hendak ke Pontianak untuk bertemu ayahnya yang bekerja di sana.
Jasad Fao Nuntius Zai telah teridentifikasi pada 17 Januari 2021.
Sementara jasad Arneta Fauziah berhasil diidentifikasi pada 16 Januari 2021.
13. Umbu Kristin Zai
14. Daniya
15. Arkana Nadhif Wahyudi
Bayi tujuh bulan ini merupakan anak dari Rizki Wahyudi dan Indah Halimah Putri.
Mengutip Kompas.com, Arkana terbang menuju Pontianak bersama kedua orang tuanya, nenek bernama Rosi Wahyuni dan sepupunya, Nabila Anjani.
Diketahui, jasad Indah telah teridentifikasi pada 13 Januari 2021.
Kemudian, Rizki Wahyudi dan Rosi Wahyuni teridentifikasi pada 16 Januari 2021.
Baca Juga: Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Ditemukan, Begini Penampakannya Saat Diangkat ke Permukaan
16. Nabila Anjani
17. Fazila Ammara
18. Yumna Fanisyatuzahra
Yumna merupakan putri dari penumpang Ratih Windania.
Dikutip dari KompasTV, Yumna dan Ratih terbang menuju Pontianak bersama Rahmawati, Toni Ismail, serta Athar Rizki Riawan.
Mereka diketahui baru saja menghadiri acara keluarga dan berlibur di Bandung, sebelum pulang ke Pontianak.
Sebagai informasi, Toni Ismail dan Rahmawati merupakan orang tua Ratih Windania.
Lalu, Athar adalah keponakan Ratih.
Jasad Rahmawati dan Toni teridentifikasi pada 15 Januari 2021.
Kemudian Athar pada 18 Januari 2021 dan Ratih pada 20 Januari 2021.
19. Muhammad Nur Kholifatul Amin
Selain 19 korban tersebut, ada dua penumpang Sriwijaya Air SJ-182 lainnya yang tercantum dalam manifes namun tak ikut penerbangan.
Mereka adalah Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo.
Dikutip dari Kompas.com, Paulus dan Indra batal terbang karena harga tes swab yang mahal.
Keduanya pun memutuskan pergi ke Pontianak dari Jakarta lewat jalur laut menggunakan kapal.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suasana Tabur Bunga untuk Korban Sriwijaya Air SJ-182, Keluarga Tak Bisa Menahan Tangis