"Itu Lia yang ambil dan diserahkan kepada adik kandung Aska sendiri. Jadi mereka bicara baik-baik saja, tapi sudah sampai urusannya ke harta-harta," terang Nindy.
"Jadi sertifikat rumah, BPKB, surat berharga diambil oleh mereka. Kan katanya baik-baik saja sama saya, tapi melakukan hal seperti ini, mau ngapain gitu loh," sambungnya menahan emosi.
Nindy merasa pihak keluarga Askara sudah tidak menghargainya karena berani menyentuh harta tampa seizinnya.
"Saya punya hak 100 persen atas apapun itu urusan harta-harta. Saya mikirin aja juga enggak gitu. Cuma intinya sekarang dapet informasi kalau Aska memberikan surat kuasa," kata Nindy.
"Harusnya surat kuasa itu diperlihatkan dulu pada saya, baru kemudian silahkan buka brankas. Saya aja enggak ada buka-buka, kok itu dilakukan dulu," sambungnya.
Sebelumnya, pihak keluarga Askara mengatakan ingin perpisahan keduanya berakhir baik tanpa perselisihan.
"Padahal yang saya pahami pihak keluarga setuju saya melakukan perceraian, enggak ada masalah kok. Tapi pihak pengacara bilang keluarganya ingin mendamaikan apa segala macem, ini kan bukan damai jadinya, malah jadi keruh panjang," pungkasnya.