Tiba-tiba, ketika sore hari Ashanty lagi-lagi mengeluhkan bahwa dirinya sulit bernapas dan menceritakan hasil D-dimer yang kurang bagus.
D-dimer merupakan fragmen protein yang membantu proses pembekuan darah dan jika terlalu tinggi bisa menyebabkan kematian.
"Menuju sore dia yang kayanya kok sesak ya, baru dia cerita hasil darah dimernya itu kurang bagus. Aku kan nggak ngerti dimer itu apa, telpon dijelasin, 'dimer itu ini Mas,' 'what?' Langsung berangkat rumah sakit, Ashanty tok (saja)," ungkap Anang Hermansyah.
Selama mendapatkan perawatan di rumah sakit, Ashanty sempat mengalami masa-masa genting dan gawat.
"Ashanty yang ke rumah sakit dan memang Ashanty sempat ngalamin kritis," ungkap Anang Hermansyah.
Di mana Anang Hermansyah mengungkapkan bahwa nyawa Ashanty bisa tak akan tertolong jika D-dimer tersebut menyumbat paru-paru dan jantung.
"Jadi dia kalau itunya (dimer tinggi) langsung nahan ke paru-paru dan jantung, nggak bisa ditolong. Sekarang udah lewat masanya, udah di rumah, wes tenang," tutup Anang Hermansyah.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Grid.ID dengan Judul "Buka-bukaan, Nyawa Ashanty Bisa Saja Tak Tertolong Pasca Terinfeksi Covid-19, Anang Hermansyah: Sempat Ngalamin Kritis"