Ia ditunjuk sebagai yang membuka suara karena dirinya sudah sering muncul di depan kamera.
Makanya ia bicara, apalagi mereka bukan keturunan sembarangan.
"Terkesannya menghina, sehingga gue ditelepon sama seluruh sesepuh kan gue cucu kandungnya sultan. Semua orang di Jakarta kalau ada apa-apa gue suruh ngomong karena gue public figure," lanjutnya.
Dikatakan Firdaus, istilah karyawan itu cukup merendahkan karena kesannya Nadya dianggap sebagai pembantu.
Padahal Nadya punya jenjang sarjana yang kariernya juga bisa naik.
"Bahasa karyawan makan majikan kan kesannya, lu cuma pembantu gue! Elo siapa? Kalau kerja kan profesionalisme sesuai ilmu yg dianut ponakan gue. Majikannya siapa? Secara pendidikan dia S1, dia sarjana yang kerja di perusahaan. Kalau nanti jalannya pacaran atau gimana, itu kan urusannya Allah SWT," katanya lagi.