Sementara itu, riset dari IAIN Kudus menyebutkan jika sebenarnya puasa mutih tidak harus dilakukan oleh pengantin wanita saja.
Pengantin pria juga dianjurkan untuk melakukan tradisi penghormatan leluhur ini.
Tradisi dipercaya untuk membersihkan kesialan sehingga hidup ini dipenuhi dengan keberuntungan.
Puasa mutih ini juga mampu melancarkan apa yang diinginkan agar segera terwujud.
Puasa mutih dilakukan layaknya puasa biasa dari subuh sampai magrib.
Asupan makanan yang diperbolehkan terbatas pada nasi putih dan air putih untuk berbuka maupun sahur.
Orang yang menjalankannya juga dianjurkan untuk menjalankan berbagai ibadah seperti salat malam dan salat hajat.
Calon pengantin diharapkan mendoakan diri dan pasangannya agar terjauh dari berbagai hal negatif selama menjalani mahligai pernikahan.