"Di dalam hadits juga ditegaskan, 'Makanlah dan minumlah kalian sampai Ibnu Umi Maktum menyampaikan azan. Karena Umi Maktum tidak azan, kecuali setelah terbit fajar," terang Shidiq.
Berdasarkan ayat dan hadits tersebut, batasan waktu Imsak dari menahan makan dan minum adalah saat terbitnya fajar.
Namun, Shidiq menyebutkan, Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid menyampaikan bahwa sebagian ulama berpendapat untuk tetap memiliki kehati-hatian mengenai Imsak.
Baca Juga: Bolehkah Ajarkan Anak Puasa Setengah Hari? Ternyata Begini Kata Ustaz, Para Orangtua Wajib Tahu Ini
Masa Imsak sebaiknya diawalkan beberapa menit sebelum fajar.
"Barangkali, apa yang terjadi atau dipraktikkan dalam masyarakat terkait ketentuan Imsak itu dalam rangka kehati-hatian bagi masyarakat supaya tidak bablas dalam melakukan santap sahur dan masuk waktu azan," jelas Shidiq.
Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta tersebut berkesimpulan, makan dan minum saat ada sirine tanda Imsak adalah diperbolehkan.
Hal itu karena sirine Imsak bukan tanda terbitnya fajar.
Sementara itu, mulai menahan diri dari hawa nafsu berlaku setelah terbit fajar.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Tribunnews.com dengan Judul "Makan dan Minum Setelah Imsak, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasannya!"