GridFame.id - Kehidupan Dian Sastro menjadi perhatian publik usai dirinya sukses berperan sebagai Kartini di film Kartini.
Hal itu membuat nama Dian Sastro menjadi sorotan hingga dirinya menjadi banyak dikenal publik.
Pemeran Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini kabarnya sempat memberikan beasiswa kepada 17 anak kurang mampu.
Dirinya mengaku hal tersebut dilakukan karena ingin berbagi kepada yang kurang mampu dengan sumber dananya dari penghasilannya di industri hiburan.
Hal ini karena Dian Sastro merasa permasalahannya sejak kecil terlalu berat hingga dirinya ingin mengakhiri hidupnya.
Mengutip dari Sosok.id, dalam tayangan di YouTube WardahBeauty, Dian Sastro menceritakan kehidupan masa kecilnya yang penuh dengan lika-liku.
Orangtua Dian Sastro bercerai ketika ia masih belia.
Namun, ujian hidupnya tak berhenti sampai di situ.
Beranjak remaja, tepatnya di usia 13 tahun saat duduk di bangku sekolah menengah pertama, Dian Sastro kehilangan sosok ayah.
Sang ayah meninggal karena penyakit liver. Sementara sang ibu baru saja pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan S2, empat hari sebelum ayahnya tiada.
Kala itu, Dian Sastro merasa hidupnya sangat sulit sampai terbesit pikiran untuk mengakhiri hidup.
"Aku takut aku jadi orang yang depresi dan stres. Mikir, 'sudah ya, sudahan saja deh, bunuh diri saja mungkin, mungkin it was easier'. Itu kepikiran beberapa kali," kata Dian Sastro.
Bersyukur, pemikiran itu diurungkan Dian yang merasa bunuh diri bukanlah keputusan yang masuk akal.
Dian Sastro merasa kasian apabila sang ibu pulang dari luar negeri dan melihatnya hanya tinggal nama.
Bintang film Ada Apa dengan Cinta? ini akhirnya mencoba ikut pemotretan majalah demi membuang jauh-jauh pemikirannya soal bunuh diri.
"Makanya setahun kemudian itu aku (ikut) Gadis Sampul, 'supaya gue enggak gila, gue bikin prestasi' gitu loh. Pelampiasan sebenarnya," kata Dian Sastro.
Dian mengaku, saat ini bisa menjadi orang yang lebih rileks dalam menghadapi ujian dalam hidupnya.
Bagi Dian Sastro, sosok inspiratifnya adalah sang ibu yang rela melakukan segala cara untuk membiayai sekolahnya.
Menjadi panutannya, Dian Sastro mengaku ingin menjadi perempuan seperti sang ibu yang kuat menjalani segala aktivitas sendiri.
"Nabung buat sekolahin aku. Pokoknya kaki jadi tangan, tangan jadi kaki. Aku lihat dia kerja sekeras itu buat aku 'masa sih aku mau ngerepotin dia'," tutur Dian Sastro.
Dian Sastro menceritakan, ketika dia tak diacuhkan sepupu karena perbedaan kelas ekonomi.
Kala itu, Dian mencoba gabung dengan sepupu lain untuk bermain barbie.
Di sini peristiwa tak mengenakan itu terjadi. Kata Dian, sepupunya itu lahir dari keluarga yang memiliki perekonomian lebih baik daripada dirinya.
"Ada tuh yang aku ajak ngomong, 'mbak-mbak, aku mau pinjam barbie-nya dong'. Terus, aku kayak (tak) diacuhin aja gitu dan itu sering (terjadi)," ucap Dian Sastro.
Dapat perlakuan tak mengenakan dari sepupunya sendiri, Dian Sastro curhat kepada sang ibu dan mendapat nasihat yang mengubah pemikirannya.
Dari peristiwa yang dialaminya itu, Dian Sastro mengaku berteman dengan siapa pun dan tak pernah memilih berdasarkan status ekonomi.
Atikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Bak Petir Menyambar, Dian Sastro Akui Hendak Bunuh Diri Gegara Hal Ini, Urungkan Niat Gegara Ingat Sosok Satu Ini: Pelampiasan Sebenarnya"