Kala itu Ragid tidak begitu jelas melihat nama rumah makannya, karena ia makan di tempat yang menjadi lokasi pemberhentian bus.
Ragid yang tengah mudik dari Kampung Rambutan, Jakarta menuju Muara Enim, Sumatera Selatan pun tidak mempunyai pilihan untuk makan di tempat lain.
"Jadi itu pemberhentian pertama di tempat makan setelah bus yang kami naiki di Kampung Rambutan. Selama kami mudik itu nggak pernah bawa nasi karna sudah biasa untuk makan di tempat makan pemberhentian."
"Tapi ini pertama kali juga naik PO busnya, jadi beda aturan, waktu makannya juga terbatas sekitar 15 menit istirahat. Dan sekitar sana pun tidak ada tempat makan," kata pemuda 22 tahun ini kepada Tribunnews.com, Kamis (6/3/2021).
Ragid yang mudik bersama lima orang saudara sepupunya ini sudah sangat lapar setelah seharian berpuasa.
Terlebih saat berbuka, Ragid mengaku hanya memakan snack ringan yang sudah habis dalam sekejap.