GridFame.id - Kisruh rumah tangga Aa Gym dan Teh Ninih memang sudah lama redam.
Terakhir, Aa Gym dan Teh Ninih dikabarkan sudah akan menjalani persidangan di Pengadilan Agama Bandung.
Namun ada yang menyebut bahwa Aa Gym menarik gugatan cerainya sehingga membuat berita kembali simpang siur.
Tapi tiba-tiba saja, salah satu anak Aa Gym dan Teh Ninih, Muhammad Ghaza membuat status Facebook yang mengejutkan.
Ia nampak membocorkan tabiat mengejutkan ayahnya pada sang ibu selama ini.
Otomatis, status Facebook Ghaza ini langsung menghebohkan.
Ternyata Ghaza membuat status itu karena merupakan peringatan satu tahun ibunya ditalak.
Hari itu bertepatan juga dengan seminggu sebelum hari pernikahannya dengan sang istri.
Nampaknya pada saat itu, Teh Ninih tidak hadir di pernikahan anaknya dan membuat Ghaza sedih.
Tapi yang mengejutkan, kemudian ia membongkar perkataan Aa Gym pada Teh Ninih yang cukup menyakitkan.
'"Kamu Musyrik"
"Kamu Munafik"
"Kamu Menuhankan Makhluq"
Inilah kalimat pujian yang selalu kami dengar. Ya, selalu. Dikala makan di restoran. Berangkat sekolah. Berkumpul bersama. Bahkan mungkin, di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua'
Baca Juga: Tadinya Bilang Sudah Tak Cocok, Aa Gym Cabut Gugatan Cerai Pada Teh Ninih Tanpa Alasan
Yang tambah bikin Ghaza nyeri, nampaknya Teh Ninih menanggapi itu semua dengan lapang dada.
'Namun dirimu. Ya dirimu. Tak pernah kudengar sekalipun, kalimat. Tidak. Kata, yang menyakiti hati kami'
Ghaza juga sepertinya tidak mau ibunya terus menerus hidup dalam hinaan.
Ia juga membongkar kalau ada permainan di pengadilan yang mempermainkan ibunya.
'Rasanya, cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu untuk tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meskipun tidak bersama-sama.
Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas.
5 juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai. Dan, sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan.
Maaf, saya tak bisa diam'